Sukses

Pesawat Jumbo 'Bangun' dari Tidur Panjang

Sebuah pesawat Boeing 727 lawas diterbangkan lagi setelah menjadi pajangan museum dirgantara selama 25 tahun terakhir.

Liputan6.com, Paine Field - Seperti bangkit dari tidur yang panjang, sebuah pesawat terbang jenis Boeing 727 ini akan kembali mengangkasa setelah menjadi bagian dari suatu museum selama 25 tahun.

Tim sukarelawan meluangkan waktu kosong mereka untuk melakukan restorasi pesawat terbang lawas tersebut secara keseluruhan, mulai dari cat luar, kabin, mesin, dan hidrolik.

Dikutip dari Daily Mail pada Sabtu (27/2/2016), proses restorasi itu didokumentasikan oleh pencinta teknologi dirgantara sekaligus juru foto handal Robert Bogash yang kemudian menuangkannya dalam suatu blog.

"Kami membangunkan pesawat terbang yang pertama kali mengudara 53 tahun lalu dan telah 'tidur' selama 25 tahun terakhir," ucap Bogash.

Sebuah pesawat Boeing 727 lawas diterbangkan lagi setelah menjadi pajangan museum dirgantara selama 25 tahun terakhir. (Sumber Robert Bogash)

Tapi lebih dari itu, "Terlebih bagiku, aku mulai menggemarinya sejak 32 tahun yang lalu. Ia adalah pesawat terbang yang mengandung keajaiban penerbangan di dalamnya, dan kami ingin agar ia mengalaminya sekali lagi. Dan kami akan menikmati pengalaman itu bersamanya."

Bogash menuturkan, pesawat-pesawat terbang sesungguhnya memiliki 'jiwa' sehingga ia dan timnya rela membaktikan waktu luang mereka untuk melakukan restorasi Boeing 727 ini.

Sebuah pesawat Boeing 727 lawas diterbangkan lagi setelah menjadi pajangan museum dirgantara selama 25 tahun terakhir. (Sumber Robert Bogash)

Dalam waktu 40 hari, para sukarelawan sukses memperbaiki tampilan kursi dan bagian dalam pesawat, dan juga perbaikan pada mesin, hidrolik, sayap dan flapnya agar pesawat layak terbang.

Pemilik sebelumnya, United Airlines, bahkan menawarkan bantuan pengecatan untuk memastikan kilauan tampilannya sama dengan pada waktu pesawat itu masih berdinas.

Sebuah pesawat Boeing 727 lawas diterbangkan lagi setelah menjadi pajangan museum dirgantara selama 25 tahun terakhir. (Sumber Robert Bogash)

Sebelum penerbangan pertama setelah tidurnya selama 25 tahun, pesawat itu sudah melakukan ‘taxi run’ hingga kecepatan 161 km/jam. ‘Taxi run’ di sini berarti pesawat dijalankan menyusuri landasan di darat saja.

Pesawat terbang itu merupakan Boeing 727 yang pertama kalinya yang diproduksi oleh perusahaan dirgantara Boeing pada 1962, dan diserahkan kepada pemesannya, United Airlines.

Sebuah pesawat Boeing 727 lawas diterbangkan lagi setelah menjadi pajangan museum dirgantara selama 25 tahun terakhir. (Sumber Robert Bogash)

Setelah masa pakainya, pada 1991 pesawat itu disumbangkan kepada Restoration Center di bawah naungan Museum of Flight yang terletak di Paine Field di dekat Kota Everett, Washington -- yang juga berdekatan dengan pabrik Boeing.

Pesawat 727-100 pertama kalinya terbang pada Februari 1963 dan memasuki armada Eastern Air Lines pada Februari 1964. Versi yang diperpanjang, 727-200, terbang pertama pada Juli 1967 dan dipakai Northeast Airlines pada Desember tahun yang sama.

Sebuah pesawat Boeing 727 lawas diterbangkan lagi setelah menjadi pajangan museum dirgantara selama 25 tahun terakhir. (Sumber Robert Bogash)

Boeing 727 menjadi tulang punggung penerbangan domestik ataupun penerbangan internasional jelajah pendek dan menengah. Pesawat ini diproduksi baik untuk angkutan penumpang, barang, ataupun gabungan. Jenis pesawat ini paling banyak diproduksi pada tahun 1970-an. Produksi terakhirnya tuntas pada 1984.