Liputan6.com, Sandon - Seekor angsa telah menjadi penghuni tetap sebuah danau Sandon sejak menetas dari telurnya 11 tahun lalu. Sayangnya, belum lama ini burung air tersebut ditemukan tertembak mati oleh orang tak dikenal. Seluruh kota berduka.
Dikutip dari Hertfordshire Mercury, Senin (29/2/2016), unggas itu telah dianggap sebagai 'warga' kota dan bahkan tampil pada papan ucapan selamat datang di desa tersebut. Dua orang pria tidak dikenal menembak mati angsa tersebut Minggu sore lalu.
Baca Juga
Baca Juga
Angsa tersebut memang dikenal cukup ganas saat musim kawin, ia bahkan diketahui menyerang orang ketika memasukkan surat ke kotak pos. Meskipun begitu, ia selalu terlihat membimbing anak-anak angsa berjalan, mengusir rubah, dan bahkan pernah menghuni sebuah kotak telepon umum.
Advertisement
Gay Ayton, warga yang sudah 20 tahun tinggal di desa itu mengaku terkejut dengan apa yang terjadi.
“Sungguh mengejutkan. Sebagian warga desa saya merasa kehilangan, walaupun orang kesal tidak bisa masukkan surat ke kotak pos tanpa membawa tongkat.”
“Dasar pengecut yang menyebalkan. Kami selalu memiliki seekor angsa. Ia sangat melindungi anak-anak angsa lainnya.”
Sejak kematiannya, burung air tersebut kini telah dikubur di tepi danau, beserta sejumlah bunga yang ditempatkan di dalam kotak telepon untuk mengenangnya.
“Warga desa sangat sedih, sekaligus marah dan muak. Siswa-siswi sekolah kecewa ketika dikabari oleh kepala sekolahnya,” lanjut Ayton.
Seorang warga lain bernama Penny Wallbridge yang telah tinggal di desa Inggris itu selama 30 tahun, bercerita ketika unggas putih itu menetas 11 tahun lalu,
“Induknya mati beberapa saat setelah ia menetas,” ungkapnya.
“Luar biasa, induk jantannya mengajari anak bebek itu untuk berenang dan terbang, sungguh menakjubkan untuk dilihat.”
Setelah dewasa, Wallbridge mengatakan angsa itu mengajak jalan-jalan sekelompok angsa cilik dari satu danau ke danau lainnya dan memastikan mereka semua kembali dengan selamat keesokan harinya.
“Orang-orang sangat kecewa karena semua orang mengenalnya. Ia merupakan bagian dari masyarakat ini. Ada perasaan duka,” tambahnya.
Menurutnya, angsa itu tidak pernah diberi nama karena pendahulu-pendahulunya yang diberi nama mati terlindas.
Angsa tersebut tak pernah diberi nama oleh warga. Hal ini disebabkan karena pendahulunya yang mendapatkan julukan selalu mati terlindas.
Sementara itu, polisi kini sedang melakukan penyelidikan terhadap 'warga kota' yang mati tertembak itu.