Sukses

Keren, Robot Kalajengking Mampu 'Serang' Lawannya dengan Sungut

The Scorpion Hexapod dirancang dengan 6 kaki yang bisa bergerak ke segala arah, dapat berinteraksi, dan ekor yang bisa meninggalkan 'tanda'.

Liputan6.com, Belgia - Para mahasiswa dari Universitas Ghent di Belgia berhasil menciptakan robot kalajengking 3D yang dapat bergerak dan menyerang seperti hewan di habitat aslinya.

'The Scorpion Hexapod dirancang dengan 6 kaki yang bisa bergerak ke segala arah, dapat berinteraksi, dan ekor yang bisa meninggalkan 'tanda' jika menyerang.

The Scorpion Hexapod dirancang dengan 6 kaki yang bisa bergerak ke segala arah, dapat berinteraksi, dan ekor yang bisa meninggalkan 'tanda' jika menyerang.(3ders.org)

"Tujuan kami adalah untuk merancang sebuah robot yang mengagumkan. Yaitu robot yang dirancang secara digital, dapat berinteraksi serta memilki banyak fungsi," kata Robbe Terryn, salah satu dari 3 pencipta Scorpion Hexapod, seperti dilansir dari Daily Mail, Sabtu (5/3/2016).

Selain itu, dengan dibuatnya robot kalajengking ini dapat meningkatkan teknik desain serta produk-produk yang berbau digital. 

"Tidak seperti membuat robot semut yang hanya menggunakan laser cutting. Robot kalajengking yang terdiri dari tubuh, 6 kaki, 2 cakar, dan ekor ini dibuat dengan teknik percetakan 3D, laser cutting, dan CNC milling," tambah Robbe.

Seperti dilansir dari 3ders.org, Sabtu (5/3/2016), para mahasiswa dari Universitas Ghent menciptakan robot kalajengking sebagai bagian dari 'Mekatronika Desain dan Embedded Prototyping'. Dengan tujuan merancang kembali Stigmergic Ant Hexapod Robot atau robot semut yang telah dibuat oleh seorang mahasiswa sebelumnya. 

The Scorpion Hexapod dirancang dengan 6 kaki yang bisa bergerak ke segala arah, dapat berinteraksi, dan ekor yang bisa meninggalkan 'tanda'.(3ders.org)

Kaki dan ekor 3D, 2 lempengan tubuh robot, ditambah kaki, cakar, dan ekor terbuat dari bahan polystyerene thermoformed. Yaitu Yaitu sebuah hidrokarbon cair yang di dengan cara pemanasan kemudian diikuti pembentukan dengan cara pengisapan atau penekanan ke rongga mold.

"Model busa tersebut kemudian digunakan sebagai cetakan thermoform berbahan polimer untuk membuat bagian-bagian dari tubuh robot," jelas Robbe.

Setelah semua bagian tubuh robot terangkai, kalajengking ini pun dapat bergerak secara alami seperti hewan aslinya. Merangkak, menyengat dengan ekor, mendeteksi adanya gerakan, berdiri, bahkan menyerang lawannya dengan capitnya.

Para mahasiswa dari Universitas Ghent menciptakan robot kalajengking sebagai bagian dari 'Mekatronika Desain dan Embedded Prototyping'. (3ders.org)

Semua pergerkan tersebut terjadi ada sensor jarak jauh di 3 posisi tubuh kalajengking, yaitu di bagian ekor, tubuhnya, dan matanya yang dapat dengan mudah menangkap obyek di depannya.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.