Liputan6.com, Jakarta - Indonesia, Palestina dan Sekretariat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada tingkat pejabat tinggi pada Sabtu kemarin menjalankan persiapan akhir untuk mematangkan persiapan substansi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa ke-5 OKI tentang Palestina dan Al Quds Al Syarif di Jakarta, Senin 7 Maret mendatang.
"KTT akan didahului oleh pertemuan pejabat tinggi dan pertemuan tingkat menteri pada Minggu (6 Maret 2016)," tulis Direktorat Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam keterangan pers seperti dikutip dari Antara, Minggu (6/3/2016).
Hingga Sabtu kemarin, KTT Luar Biasa OKI akan diikuti lebih dari 500 delegasi dari 49 negara anggota, termasuk kepala negara atau kepala pemerintahan. KTT ini juga akan diikuti delegasi 3 negara pengamat, 4 negara/organisasi internasional kuartet dan 5 anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menurut Kemlu, KTT OKI tersebut akan mengangkat tema 'United for a Just Solution'. Konferensi ini merupakan pertemuan luar biasa yang pertama kali khusus diselenggarakan untuk mencari terobosan guna menyelesaikan isu Palestina dan Al Quds Al Syarif.
Isu Palestina
"KTT diharapkan dapat memberikan dorongan pada dunia internasional untuk tetap memprioritaskan penyelesaian isu Palestina mengingat saat ini situasinya semakin mengkhawatirkan," imbuh Kemlu.
Baca Juga
Kemlu menjelaskan, penyelenggaraan KTT OKI juga merupakan bentuk nyata dari dukungan penuh dan solidaritas Indonesia dan OKI terhadap isu Palestina. Bagi Indonesia, dukungan terhadap Palestina merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari amanat UUD 1945 untuk menghapuskan penjajahan dan melaksanakan ketertiban umum berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
"Sesuai rencana KTT akan menghasilkan sebuah resolusi yang menegaskan posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al Quds Al Syarif. Serta, Deklarasi Jakarta yang digagas oleh Indonesia untuk memuat langkah-langkah konkret bagi Palestina," sambung Kemlu.
Dukungan dan kontribusi Indonesia untuk Palestina juga ditunjukkan melalui kerja sama dan bantuan kepada pemerintah dan masyarakat Palestina, antara lain bantuan kemanusiaan sebesar 1 juta dolar AS.
Indonesia juga telah memprakarsai lebih dari 135 program pembangunan kapasitas yang diikuti 1.364 warga Palestina pada periode 2008-2015 dalam kerangka bilateral, NAASP (New Asian-African Strategic Partnership for Palestinian Capacity Building Program) dan CEAPAD (Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development).
Kemlu menambahkan, Indonesia dalam waktu dekat juga akan meresmikan Kantor Konsul Kehormatan RI di Ramallah. Tujuan pembukaan kantor tersebut adalah agar kerja sama Indonesia dan Palestina berjalan semakin erat.
Apalagi sambung Kemlu RI, pada tahun 2015 Indonesia telah menjadi tuan rumah Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika yang mengadopsi sebuah deklarasi mengenai Palestina dan konferensi internasional mengenai Yerusalem di Jakarta.
Advertisement
*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.