Sukses

Mesir Tegaskan Mendukung Penuh Hak-hak Warga Palestina

Retno meminta agar Mesir berperan aktif dalam KTT ini. Ia juga berharap ada resolusi dan deklarasi perdamaian terhadap Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1946 silam. Dukungan serupa pun akan diberikan Mesir bagi Palestina. Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Soukry usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi.

"Kami apresiasi KTT OKI yang diselenggarakan Indonesia yang membahas isu hak-hak Palestina. Kami mengaprerasi warga Palestina. Hal ini di-support sepenuhnya oleh Mesir," kata Soukry di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (6/3/2016).

Sementara, Retno meminta agar Mesir berperan aktif dalam KTT ini. Ia juga berharap ada resolusi dan deklarasi perdamaian terhadap Palestina.

Selain itu, dalam pertemuan ini pula dibahas mengenai bidang pendidikan. Salah satu pokok bahasan adalah beasiswa yang diberikan oleh Al Azhar.

"Saat ini terdapat sekitar‎ 3.000 pelajar Indonesia menempuh studi di Mesir, sebagian besar di Universitas Al-Azhar. Sejak tahun 60-an Universitas Al-Azhar telah memberikan tawaran beasiswa ‎kepada pelajar Indonesia," tandas Retno.‎

 

Sementara itu, Menlu Gambia Nene Macdouall Gaye menyatakan apresiasinya atas gelaran KTT OKI. Menurut dia, terselenggaranya acara tersebut merupakan bukti peran aktif Indonesia dalam memerdekakan Palestina.

"Dukungan Indonesia bagi Palestina selalu penting. Kami ada di sini untuk mendukung itu," ucap dia di tempat yang sama.

Indonesia dan Gambia telah memiliki pertemuan rutin bilateral melalui mekanisme Sidang Komisi Bersama (SKB) tingkat Menteri Luar Negeri untuk menjajaki potensi kerja sama kedua negara. SKB pertama RI- Gambia telah dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 13 Maret 2013.