Sukses

Sierra Leone Puji Indonesia Sebagai Pusat ASEAN

Pertemuan Tingkat Tinggi Luar Biasa antar negara anggota Organisasi Kerjasama Islam dimulai hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Isu Palestina dan Al Quds Al Sharif sudah sejak lama menjadi fokus topik pembicaraan negara-negara anggota dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Mengingat pentingnya isu tersebut, negara anggota OKI bersama-sama mencari solusi yang tepat untuk penyelesaiannya dan juga untuk membantu Palestina mendapatkan kemerdekaan.

Pencarian solusi tepat untuk isu Palestina dan Al-Quds Al Sharif dilakukan melalui penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang ke-5 di Jakarta Convention Center, Senayan.

KTT OKI yang bertema United for a Just Solution ini merupakan pertemuan Luar Biasa yang didedikasikan untuk penyelesaian isu terkait Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Menteri Luar Negeri dari berbagai negara. Salah satunya adalah dengan Menteri Luar Negeri dari negara Sierra Leone, Samura M.W Kamura. Pertemuan bilateral diiringi dengan penandatangan Memorandum of Understanding antara kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membicarakan lebih jauh mengenai kerjasama yang akan terus dibina dan juga dibangun untuk kedepannya.

"Kami membicarakan perihal kerjasama teknis antar diplomat ke depannya dan kami juga tawarkan Sierra Leone untuk kerja sama di bidang agrikultur dan pertahanan," Menlu Retno kepada media, JHCC Senayan, Jakarta (6/3/2016).

Menlu Retno juga memberitahukan bahwa kerja sama di sektor maskapai penerbangan antara Garuda Indonesia dan juga Sierra Leone airlines sangatlah penting.

Menlu Sierra Leone, Samura mengatakan bahwa Indonesia adalah rekan penting untuk sektor perekonomian karena merupakan pusat dengan ekonomi yang berkembang pesat di daerah ASEAN.

"Ekonomi adalah sektor yang paling penting untuk hubungan internasional dan antar negara. Kami ingin memperdalam hubungan dengan Indonesia dari segi perdagangan dan investasi," Menlu Samura kepada media.

Video Terkini