Penumpang 3 Pesawat Ini Akan Saksikan Gerhana 'Spektakuler'

Liputan6.com, Jakarta - Pada 9 Maret 2016, gerhana matahari total dapat disaksikan dari 12 propinsi di Indonesia.

Hal yang membuat gerhana matahari istimewa pada tahun ini adalah, hanya Indonesia wilayah daratan yang akan dilalui oleh fenomena langit tersebut, selebihnya adalah Lautan Pasifik.

Itu mengapa, warga di wilayah yang terlewati gerhana bersiap menyaksikan detik-detik ketika pagi yang terang tiba-tiba gelap seperti senjakala, saat Sang Surya menghitam tertutup bayangan Bulan.

Ribuan turis dari sejumlah negara pun tak melewatkan momentum langka tersebut. Mereka mendatangi sejumlah wilayah Tanah Air untuk menyaksikannya dari daratan.

Namun, ada lokasi pengamatan lain untuk menyaksikan gerhana matahari yang 'spektakuler'. Yakni, di udara.

Mereka yang menempuh rute penerbangan tertentu akan mendapatkan kejutan istimewa. Sebab, mereka mendapatkan posisi terbaik di seluruh dunia untuk menyaksikan gerhana matahari total. 

Tak hanya kali ini. Konsep terbang untuk melihat fenomena gerhana sudah pernah dilakukan sebelumnya pada tahun 1887.

Ketika itu, penemu Rusia bernama Dimitri Mendeleev, ingin menyaksikan gerhana tanpa gangguan awan. Ia pun hal itu memberikannya ide untuk naik balon udara saat kejadian langka tersebut, seperti yang dilansir oleh Daily Mail.

Karena itu, baru-baru ini, ahli astronomi dan manajer IT di sebuah perusahaan multinasional Prancis, Xavier Jubier, telah melakukan pengamatan terhadap sejumlah penerbangan komersil yang akan dilalui lokasi-lokasi gerhana matahari total.

"Sisi terbaik untuk melihat gerhana (fase gerhana total pada menit ke-4 dan 9 detik) berada di tengah-tengah Laut Pasifik, sebelah timur bagian Indonesia di mana 10 juta orang berada di bawah jalurnya," tulis dalam situsnya.

Sementara itu, melalui udara, Jubier mengungkapkan bahwa penerbangan Honolulu ke Jakarta menjadi yang paling ideal untuk menyaksikan gerhana matahari.

Penerbangan GA 649 Garuda Indonesia

Penumpang penerbangan Garuda Indonesia, GA 649 dengan pesawat B737-800NG yang melakukan perjalanan menuju Jakarta dari Ternate menjadi salah satu yang paling beruntung.

"Jika jalur penerbangan agak dimodifikasi, penumpang bisa melihat gerhana matahari total selama 2 menit 27 detik pada sisi kiri pesawat dengan elevasi Bulan pada 38 derajat, sementara itu untuk sisi kanan penumpang bisa menyaksikan fenomena ini selama 3 menit 3 detik," kata dia.

Penerbangan AS870 Alaska Airlines 

Kesempatan untuk melihat menyakiskan gerhana juga tersedia pada penerbangan domestik Alaska Airlines AS870 menuju Hawaii, dari Anchorage menuju Honolulu pada 8 Maret 2016 waktu setempat.

"Jalur penerbangan tidak perlu dimodifikasi, namun hanya keberangkatannya saja yang perlu dipercepat, sekitar 23 menit. Hal ini bisa memberikan kesempatan penumpang untuk melihat gerhana matahari total selama 59 detik pada sisi kiri pesawat ketika elevasi Bulan pada 10 derajat," tulisnya.

Jalur Penerbangan Pribadi - Falcon 7X Eclipse

Sementara bagi mereka yang memiliki dana lebih, bisa memilih untuk melakukan penerbangan pribadi dengan pesawat jet Dassault Falcon 7X.

Dalam penerbangan selama 80 menit, penumpang bisa menyaksikan gerhana total selama 3 menit 34 detik-- ketika bulan menghalangi piringan matahari.

Melalui situsnya, Jubier mengatakan," bahwa penumpang bisa mengambil opsi kedua untuk melakukan perjalanan ke bagian barat Indonesia selama 8 jam, untuk melihat gerhana matahari pada 19 derajat."