Sukses

'Desa Vertikal', Solusi Kelangsungan Hidup di Masa Depan

Semakin dekatnya kehidupan sesama warga, semakin sedikitlah energi yang diperlukan untuk memberikan panas dan cahaya.

Liputan6.com, New Delhi - Dengan mempertimbangkan kelanjutan hidup di masa depan, sebuah 'perkampungan' vertikal telah dirancang untuk menyatukan ekosistem sekitar dengan perpaduan rancangan minimalis dan sejumlah fitur alamiah.

Dikutip dari Outerplaces.com, Senin (7/3/2016), kompleks bangunan berupa 6 gedung dengan 36 tingkat rencananya akan dibangun di bagian luar kota New Delhi, India.

Di masa lalu, pandangan ke depan komunitas mandiri digambarkan sebagai gedung-gedung tinggi dengan ketimpangan sosial dan ekonomi, seperti dalam film High Rise karya J.G.Ballard.

Kompleks yang dibangun dengan pendekatan biomimetik —diberi nama Hyperion— memadukan unsur alamiah, sehingga dapat memperbesar daya guna energi dan memperkecil dampak kepada lingkungan hidup untuk kehidupan yang ramah lingkungan.

Kompleks ini memasukkan unsur-unsur alamiah ke dalam rancangannya, sehingga memperbesar dayaguna energi dan memperkecil dampak pada lingkungan hidup. (Sumber outerplaces.com)

Pandangan kompleks memperlihatkan perpaduan alam sekitar dengan menara-menara tinggi dengan ruang hijau yang sekaligus bermanfaat sebagai jembatan bagi pejalan kaki.

Semua energi yang dibutuhkan untuk tinggal di sana dihasilkan sendiri. Tumbuhan di jembatan diairi dengan sistem irigasi dari air daur ulang, sementara turbin angin memberikan penerangan yang diperlukan.

Gedung-gedung dilapisi panel surya sementara rumah kaca (greenhouse) dijadikan sebagai tempat untuk vegetasi secara berkelanjutan.

Kompleks ini memasukkan unsur-unsur alamiah ke dalam rancangannya, sehingga memperbesar dayaguna energi dan memperkecil dampak pada lingkungan hidup. (Sumber outerplaces.com)

Dengan memanfaatkan phyto-purification, danau di desa vertikal menjadi sumber air berkelanjutan, tak seperti tangki septik yang menggunakan bakteri anaerobik yang menghasilkan gas korosif.

Phyto-purification adalah sistem pemurnian air dengan memanfaatkan media tanaman sebagai penyaring alami, sehingga membentuk konsep ekosistem kecil yang digunakan untuk mendaur ulang air buangan, sehingga meminimalisir dampak kepada lingkungan.

Tumbuh-tumbuhan menyebar di seantero kompleks, seperti lobi, atap gedung, dan tempat-tempat tinggal sehingga memperbesar hasil dari tanaman.

Dukungan vegetasi di desa tersebut berfungsi untuk memproduksi pangan. Rancangannya dibuat merasuk ke dalam lingkungan secara alami sehingga tanaman buah bisa berkembang di dalam apartemen.

Kompleks ini memasukkan unsur-unsur alamiah ke dalam rancangannya, sehingga memperbesar dayaguna energi dan memperkecil dampak pada lingkungan hidup. (Sumber outerplaces.com)

Para ilmuwan kini mengklaim hidup berdekatan dalam sebuah kota menjadi jawaban dari kelangsungan hidup di masa depan, semakin komunitas hidup semakin dekat, semakin kecil juga keperluan untuk menghasilkan panas dan energi.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

Video Terkini