Sukses

4 Guyonan Gerhana Matahari yang Bikin Heboh

Fenomena langka gerhana matahari total (GMT) tak luput dari sasaran para pembuat guyonan di dunia maya.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini bulan perlahan menutupi wajah Matahari hingga akhirnya menghalangi penampakan sang surya secara keseluruhan. Saat Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi, untuk beberapa saat -- dalam hitungan menit -- pagi hari berubah seperti senjakala di 12 provinsi di Indonesia.

Fenomena langka tersebut tak luput dari sasaran para pembuat guyonan di dunia maya. Beragam gambar yang menyematkan tulisan bernada humor pun bertebaran.

Berikut 4 di antaranya seperti dikutip Liputan6.com dari berbagi sumber pada Rabu (9/3/2016):

2 dari 2 halaman

1-4

1. Sinetron 'Gerhana'

Salah satu yang menarik perhatian saat fenomena gerhana matahari adalah pemain film Gerhana, Pierre Roland. Saat momen langka terjadi, foto-fotonya yang sudah lama 'tenggelam pun kembali ramai di jejaring sosial.

 

Guyonan tentang gerhana matahari total (GMT) di dunia maya. (Via Path)

2. Versi Kartun

Guyonan versi ilustrasi kartun pun ramai di media sosial. Dengan tokoh utama yang sama yakni karakter dari film Gerhana yang populer sejak siaran 1999-2003.

Guyonan tentang gerhana matahari total (GMT) di dunia maya. (Via Path)

3. Era Presiden Jokowi

Gambar lainnya adalah komentar saat GMT terjadi hanya pada era pemerintahan Presiden Jokowi.

"Di era Jokowi lah, gerhana mathari total hanya bisa dilihat di Indonesia. Presiden sebelumnya ngapain saja?"

 

Guyonan tentang gerhana matahari total (GMT) di dunia maya. (Via Path)

 

 

4. Raksasa Pemakan Matahari

Gambar humor lainnya berisi versi cerita Buto Kala si pemakan matahari yang sibuk selfie. Lalu sibuk memikirkan hashtag apa yang akan digunakannya saat memposting hasil jepretan foto dirinya.

 

Guyonan tentang gerhana matahari total (GMT) di dunia maya. (@Komikfaktap)

 

GMT melintasi 12 provinsi di Tanah Air pada 9 Maret. Yakni Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Selain 12 provinsi tersebut, wilayah yang lain hanya akan mendapatkan gerhana matahari sebagian, dengan waktu yang berbeda-beda pula.