Sukses

Traumatis, TKI Evi Terjebak 1,5 Jam di Lift Singapura

Ia merasa sangat ketakutan setelah lift yang dinaikinya tak terkontrol dan tiba-tiba melesat hingga melewati 17 lantai.

Liputan6.com, Ang Mo Kio - Setelah kejadian menghebohkan seorang perempuan tewas terjebak di lift di China selama sebulan, muncul peristiwa serupa di Singapura. 

Kali ini korbannya adalah seorang asisten rumah tangga yang merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Negeri Singa itu. Ia pun merasa sangat ketakutan, setelah lift yang dinaikinya tak terkontrol dan tiba-tiba melesat hingga melewati 17 lantai.

Insiden yang menimpa Evi Lisnawati itu terjadi pada Senin malam 7 Maret 2016 waktu setempat. Ia terjebak di dalam lift sekitar 1,5 jam.

Kejadian tersebut bermula ketika Evi memasuki lift di lantai 5 pada sebuah bangunan bernama Block 317 di Ang Mo Kio Street 31 pukul 19.15. Seperti dikutip dari Asia One, Rabu (9/3/2016), ia harus menjemput dua anak majikannya.

Kepada Lianhe Wanbao ia bercerita, "Ketika sudah mencapai lantai dasar, pintu lift terbuka namun hanya sebagian, lalu menutup lagi."

Kemudian, dia memencet tombol door open namun tak berfungsi. Malah, lift tersebut naik ke lantai 3 dan berhenti sejenak.

"Lalu seketika lift tersebut melesat dengan cepat ke lantai 20," ujar Evi kepada harian China.

Ketika liftnya berhenti ia terhempas ke lantai, pun demikian dengan ponselnya. Namun ia bergegas mengambilnya dan segera menghubungi tuan rumah untuk memberitahukan insiden buruk yang dialaminya. 

Tak lama kemudian, lift tersebut turun sedikit dan berhenti di antara lantai 19 dan 20.

15 menit kemudian pada pukul 19.30, para penghuni gedung tersebut dapat melihat kaki Evi melalui pintu lift. Mereka mencoba membuka pintu lift namun tak dapat dibuka.

Singapore Civil Defence Force (SCDF) lalu berusaha mengeluarkannya dengan bantuan teknisi lift. Evi pun berhasil diselamatkan 1,5 jam kemudian.

Walaupun masih merasakan sakit, Evi menolak untuk dibawa ke rumah sakit dan meminta pulang.

Kejadian yang membuatnya nyaris tewas membuat perempuan warga negara Indonesia itu trauma, bahkan hingga tak dapat tidur.

"Kami akan menyelidiki insiden tersebut," kata juru bicara Dewan Kota Ang Mo Kio kepada The Straits Times.