Liputan6.com, Stroke-on-Tent - Gadis cantik berusia 17 tahun ini mengalami kondisi kesehatan yang mengerikan. Dari mata dan telinganya kerap mengeluarkan darah kental.
Kondisi itu rupanya telah dialami Marnie Harvey selama 3 tahun belakangan. Ia begitu putus asa karena para dokter tak jua menemukan penyebabnya. Akhirnya ia memutuskan untuk membagi kisahnya itu agar bisa menemukan solusi dan mendapatkan kehidupan normalnya lagi.
Baca Juga
Awalnya tahun 2013, Marnie terbangun dengan darah kental membasahi bantalnya. Sang ibu, Catherine, panik melihat kondisi putrinya itu. Langsung Marnie dibawa ke klinik. Namun, semenjak saat itu berbagai tes ia lakukan dan tak satu pun ditemukan petunjuk penyebabnya.
Advertisement
2 tahun kemudian, kondisi tubuh Marnie dianalisis dan ia diminta untuk mengubah pola makanan. Di antaranya menghilangkan gula dan produk susu.
Namun, kondisinya makin parah dan pada Juli 2015, ia terbangun dengan darah kental seperti selai dari matanya.
Â
Baca Juga
Bukan hanya itu, darah kini keluar dari mata, hidung, kedua telinga dan jarinya lebih dari lima kali sehari. Dokter-dokter pun masih bingung apa penyebabnya.
Bahkan, dalam beberapa minggu, darah juga keluar dari lidah dan kulit kepalanya.
Marnie, yang tinggal di kota Stoke-on-Tent adalah satu-satunya warga Inggris dengan kondisi kesehatan unik yang membuat para dokter menjulukinya 'Gadis Misterius'.
"Mukaku merah, air mataku darah kental, dan mataku luar biasa sakit," kenang Marnie ketika pertama kalinya mendapat serangan itu, kepada Daily Mail, Kamis (10/3/2016).
"Saat itu aku turun tangga, dan orangtuaku, saudara perempuan dan lakiku berteriak ketika melihat kondisiku. Mereka segera memanggil ambulans," lanjutnya lagi.
Marnie melakukan serangkaian pemeriksaan di rumah sakit, termasuk pemindai dada, kepala dan MRI. Namun, hasilnya bersih. Tak ditemukan kelainan.
Semenjak saat itu, ia mengalami migrain berat dan harus alpa dari kelasnya. Kedatangannya di sekolah nyaris di bawah 50 persen, untungnya ia masih bisa lulus meski tak sesuai harapan.
"Kalau sudah ada serangan, aku hanya bisa berbaring tak berdaya. Semuanya gelap," jelas Marnie.
Kehidupan Marnie makin berubah total, ia merasa menjadi subyek penelitan para dokter, satu per satu temannya pun meninggalkannya.
"Aku sudah tidak punya Facebook lagi. Teman-teman ada yang datang ada yang sudah lama tak menyapaku. Mungkin mereka mendengar isu aku terkena Ebola dan penyakitku menular," katanya sedih.
"Aku hanya ingin kehidupan normalku kembali. Aku ingin punya pacar, jadi perawat dan jalan-jalan," tambahnya.
Kondisi Serupa
Marnie ternyata tidak sendiri. 6 Tahun lalu, di Tennessee, AS, seorang perempuan Calvino Inman yang saat itu berusia 15 tahun, mengeluarkan darah air mata tiga kali sehari.
Dokter ahli mata mengatakan ia terkena haemolacria.
Di India pada 2008, dilaporkan terjadi kasus yang sama. Namun bedanya, Twinkle Dwivedi mengeluarkan darah dari kulitnya.
Menurut dokter, Twinkle menderita kelainan pembuluh darah. Kendati demikian, tak satupun mirip dengan kondisi Marnie.Â
"Kondisi mereka hanya keluar darah dari satu lokasi saja, sementara aku tidak," tutup Marnie.