Sukses

Kapal Selam Korut 'Hilang' Saat AS-Korsel Gelar Latihan Bersama

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan Seoul kini tengah menginvestigasi laporan itu sementara Pentagon enggan berkomentar lebih lanjut

Liputan6.com, Pyongyang - Kapal selam Korut dinyatakan hilang di laut dan kemungkinan tenggelam. Demikian sebuah laporan dari AS dan Korsel.

Kapal selam itu dilaporkan tengah beroperasi di perairan Korea Utara selama seminggu ketika disadari menghilang.

Hilangnya kapal tersebut terjadi saat AS dan Korsel tengah menggelar latihan bersama.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan Seoul kini tengah menginvestigasi laporan itu sementara Pentagon enggan berkomentar lebih lanjut.

 

Militer AS tengah mengobservasi kapal selam tersebut di perairan Korut bagian timur. Laporan itu mengatakan satelit mata-mata AS, pesawat dan kapal perang kini berupaya mencari hilangnya kapal selam itu, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (13/3/2016).

Pihak AS tidak yakin apakah kapal hilang tersebut bermanuver lalu menghilang dari radar atau tenggelam, menurut laporan CNN. Namun, pihak berwenang percaya kapal selam itu mengalami kendala mesin.

Laporan dari US NAval Institute (USNI) menuliskan kemungkinan besar submarine itu karam. "Spekulasinya, tenggelam," kata seorang petugas AS dalam laporan USNI itu.

"Bukan tipikal Korut untuk meminta bantuan ketika menemukan kerusakan pada kapal mereka," lanjut petugas itu.

Angkatan Laut AS mengoperasikan 70 kapal selam. Kebanyakan merupakan kapal model kuno yang tidak memiliki kemampuan bertahan dan menyerang dengan baik.

Kendati demikian, mereka pernah mengancam Korsel dengan kapal selam itu. Pada 2010, kapal korvet atau kapal pemburu milik Selatan diserang torpedo dari kapal selam Korut.

Pada Agustus 2015, 50 kapal selam Korut meninggalkan pangkalan dan menghilang dari radar Korsel. Memicu alarm panik bagi Seoul.

Insiden menghilangnya kapal selam kali ini membuat tensi di semenanjung Korea meninggi dan dianggap merupakan ancaman baru dari Pyongyang.

Beberapa waktu lalu, kantor berita Korea, KCNA melaporkan, seorang petinggi Pyongyang mengancam AS dan Korsel untuk melakukan serangan balasan akibat latihan militer bersama yang dianggap membahayakan negaranya.

 

Video Terkini