Sukses

Jadi Guru Terbaik, Eks Pengungsi Palestina Dihadiahi Rp 13 Miliar

Bekas pengungsi itu mengkhususkan dirinya mengajar anak-anak yang telah mengalami trauma kekerasan.

Liputan6.com, Dubai - Hanan Al Hroub tak menyangka akan mendapat uang US$1 juta atau sekitar Rp 13 miliar atas pekerjaannya menjadi guru selama ini. Sepanjang hidupnya, ia tinggal di kamp pengungsi Palestina dekat Bethlehem, dan kini ia mengajar para anak-anak pengungsi.

Hanan mengkhususkan dirinya mengajar anak-anak yang telah mengalami trauma kekerasan.

"Tugas para guru bisa mengubah dunia, dan saya bangga sebagai guru perempuan dari Palestina yang bisa berdiri di atas panggung ini. Saya terima penghargaan ini untuk seluruh guru dan khususnya mereka di Palestina," kata Hanan usai mendapatkan penghargaan itu, seperti dilansir dari BBC, Senin (14/3/2016).

Hadiah uang sebesar itu, lanjut Hanan dari Dubai tempat penghargaan itu diberikan, akan digunakan untuk membantu murid-muridnya.

Pemenang penghargaan tersebut diumumkan oleh Paus Fransiskus lewat sebuah pesan video.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Hanan al-Hroub atas kemenangannya mendapatkan hadiah ini karena peran pentingnya dalam pendidikan anak-anak," kata Paus Fransiskus.

Ucapan selamat juga datang dari Pangeran William, yang mengatakan guru terbaik itu mampu menginspirasi anak-anak dan kaum muda untuk hidup lebih baik.

Hanan terpilih dari 10 guru terbaik versi yayasan itu yang berasal dari Inggris, Pakistan, Kenya, Palestina, AS, Jepang, Finlandia, Australia dan India.

Penghargaan Global Teacher Prize diberikan oleh yayasan bernama Varkey Foundation, sebuah lembaga amal dari badan pendidikan GEMS International. Kali ini adalah momen kedua yayasan itu mengadakan pemilihan guru terbaik sedunia.

Sebelumnya pada 2015, penghargaan tersebut dimenangkan oleh Nancy Atwell -- guru Bahasa Inggris dari Amerika Serikat.