Liputan6.com, Yerusalem - Seorang wanita pendaki gunung menemukan benda purbakala yang sangat langka sekaligus sangat berharga. Sekeping uang emas temuannya itu menampilkan wajah Kaisar Agustus dan bertanggal 107 Masehi.
Dikutip dari International Business Times pada Selasa (15/3/2016), Laurie Rimon sedang bersama dengan sekelompok rekannya mengunjungi situs purbakala di Galilea, suatu kawasan pegunungan di bagian utara Israel.
Baca Juga
Baca Juga
Di sana ia melihat suatu benda berkilat di permukaan tanah, agak tersembunyi di bawah semak. Ketika memungutnya, ia tercengang karena telah menemukan keping uang logam kuno berukuran besar yang berasal dari zaman kuno.
Advertisement
Setelah ditelaah secara cermat, para ahli purbakala dari Otoritas Kepurbakalaan Israel (Israel Antiquities Authority, IAA) mengumumkan bahwa Rimon telah menemukan mata uang emas asli yang dibuat pada masa Kaisar Trajan.
Di satu sisi, kepingan itu menunjukkan nama sang kaisar bersebelahan dengan simbol legion Romawi. Di sisi lainnya, ada potret Kaisar Agustus.
Hanya ada sekeping uang logam seperti ini yang pernah ditemukan dan sekarang dipajang di British Museum. Dua keping uang logam ini merupakan bagian dari seri nostalgia yang ditempat atas perintah Trajan dan diabdikan kepada para kaisar Romawi pendahulunya.
Sebagai pimpinan pertama Kekaisaran Romawi, tentu saja Agustus secara alamiah menjadi model bagi Trajan. Agustus merupakan cucu ponakan sekaligus anak angkat Julius Caesar. Agustus memimpin Romawi pada saat transisi kacau balau dari suatu Republik menjadi Kekaisaran. Ia menjadi Kaisar antara 27 SM hingga 14 M.
Para ahli kepurbakalaan menekankan pentingnya temuan ini, karena uang logam emas generik merupakan temuan yang langka, sehingga temuan sekeping uang yang berasal dari seri tertentu merupakan kejutan.
“Keping mata uang Kaisar Trajan dari bahan perunggu dan perak lebih lazim di negeri ini, tapi mata uangnya sangat langka. Sejauh ini, hanya ada 2 keping mata uang emas kaisar ini yang terdaftar di Bendahara Negara, sekeping berasal dari Giv'at Shaul dekat Yerusalem dan satunya lagi dari kawasan Qiryat Gat dan perincian keduanya berbeda daripada yang ditemukan oleh Laurie,” kata Dr. Donald T. Ariel, kurator pimpinan di departemen mata uang IAA.
Koin temuan itu mungkin berasal dari seorang tentara Romawi. “Sumber-sumber sejarah pada periode itu menjelaskan bahwa para prajurit Romawi digaji tinggi dalam bentuk 3 keping mata uang emas, setara dengan 75 keping mata uang perak, setiap hari kerja.”
Lanjut Ariel, “Karena nilai moneternya yang tinggi, para prajurit tidak bisa membeli barang di pasaran menggunakan mata uang emas karena pada pedagang tidak memiliki kembalian.”
Dengan demikian, keping mata uang yang ditemukan di Galilea ini memberikan sejumlah bukti kepada para ahli sejarah tentang adanya kegiatan militer Romawi di kawasan itu, 2.000 tahun lalu, walaupun belum bisa dipastikan hanya berdasarkan sebuah peninggalan.
Apapun kisah yang menyelimuti mata uang itu, pihak IAA mengatakan akan memberikan penghargaan kepada Laurie Rimon karena sikap baiknya sebagai warga negara yang tidak menyimpan keping mata uang itu untuk dirinya sendiri.