Liputan6.com, Provincetown - Salah satu makhluk paling langka di bumi telah muncul di Samudra Atlantik. Hewan itu adalah Paus Right yang terancam kepunahannya, karena perburuan pada abad ke-19 dan 20.
Para ahli melacak mamalia laut besar tersebut dan mengatakan hampir setengah populasi global, yaitu sekitar 500 atau lebih, telah ditemukan di Teluk Cape Cod, dekat negara bagian Massachusetts, selama musim semi terakhir.
Baca Juga
Mereka kembali lagi dalam jumlah yang sama dan membuat para fotografer amatir serta ilmuwan merasa terkejut.
Advertisement
"Ini luar biasa dan sangat mengejutkan," ujar ilmuwan senior dan ketua dari Right Whale Ecology Federally-Funded Center for Coastal Studies di Provincetown, Charles 'Stormy' Mayo.
Baca Juga
Paus Right Atlantik Utara telah diburu selama berabad-abad di Teluk Cape Cod. Akibatnya, jumlah mereka terus menurun karena perburuan dan pemanfaatan minyak dan tulang dari hewan tersebut.Â
Namun akhir-akhir ini, mereka jarang terlihat di tempat itu. "Pada akhir 1990-an, kurang dari 30 paus terlihat setiap tahunnya," ujar Mayo, yang telah meneliti Paus Right dan ekosistemnya sejak 1984.
"Telah ada peningkatan besar kemunculan hewan tersebut dalam beberapa tahun terakhir," ujar seorang ilmuwan yang bekerja sama dengan New England Aquarium's Right Whale Reasearch Project, Amy Knowlton.
"Paus Right mungkin sedang melakukan perjalanan untuk mencari makan sepanjang waktu. Ketika salah satu dari mereka menemukannya, maka ia akan memanggil teman-temannya," ujar Amy.
Setiap paus memiliki tanda unik di kepalanya serta semburan khas berbentuk huruf V dari callosty atau lubang sembur. Hal itu membuat para peneliti menggunakannya untuk mengidentifikasi dan mencatatnya. Seperti yang dikutip dari News.com.au pada Selasa (15/3/2016), The Aquarium, yang juga terus memantau populasi, memberi hewan tersebut dengan nama-nama lucu seperti Kleenex, Snotnose, dan Wart.Â
Perenang Lamban
Paus Right menghabiskan sebagian besar waktunya di Atlantik Barat dan banyak yang meyakini bahwa mereka berkumpul di Teluk Maine. Beberapa perjalanan berbahaya menuju selatan hingga ke pesisir Florida dan Georgia, tempat biasanya paus betina melahirkan, tidak dilakukan terlalu sering.
Kehadiran mereka yang cukup sering di Teluk Cape Cod telah membuat ilmuwan terkejut. Mayo berpendapat hal itu terjadi karena pergeseran arus laut yang mungkin disebabkan karena perubahan iklim global. Akibatnya, membawa lebih banyak plankton ke teluk tersebut. Bahkan tempat Paus Right biasa menemukan makanan di lepas pantai Maine telah berkurang.
"Mereka seperti sapi di padang rumput. Hewan itu akan pergi dari tempat yang tidak baik menuju lokasi yang lebih baik," ujarnya.
Meskipun beberapa Paus Right tiba di teluk pada awal Desember dan berada di sana hingga pertengahan Mei, kemunculan mereka biasanya akan meningkat pada bulan Maret dan pertengahan April, ketika konsentrasi plankton sedang pada tingkat tertinggi.
Namun, perairan sibuk tersebut mempunyai bahaya nyata, yaitu adanya resiko tertabrak oleh kapal komersial dan wisata, atau terjerat di dalam jaring.
Peneliti melaporkan keberadaan paus tersebut ke pemerintah negara bagian dan federal. Undang-undang Federal melarang kapal mendekat dengan jarak 500 yard atau 457,2 meter dari keberadaan paus dan mewajibkan untuk melambatkan kecepatannya hingga 10 knot atau 18,52 kilometer per jam.
"Sangat menyenangkan setiap kali kita melihat dan tahu bahwa mereka masih hidup," ujar Knowlton.
"Dengan melihatnya dan mengamati bekas luka mereka, kami benar-benar dapat memahami apa yang terjadi pada hewan itu."
Paus Right merupakan perenang yg lambat. Oleh sebab itu, para pemburu dapat mudah menangkap mereka dan mereka juga sering berenang dekat pantai. Para pemburu menganggap paus ini right ones to hunt atau tepat untuk diburu.
Â
Advertisement