Liputan6.com, Jakarta - Kebun Raya Bogor menyimpan banyak cerita. Salah satunya kisah pemberian nama Astrid di salah satu jalan pada tempat wisata tersebut.
Pemberian nama Jalan Astrid di Kebun Raya Bogor ternyata tidak asal. Jalan itu diberi nama usai Ratu Astrid dari Belgia datang dan berkunjung ke Kota Hujan pada 1928.
Kunjungan Ratu Astrid bukan sekadar lawatan biasa. Di Bogor pun dia tidak hadir dalam sebuah acara kenegaraan resmi.
Ketika itu Ratu Astrid dan suaminya, Raja Belgia Leopold III datang untuk berbulan madu demi memperat cinta yang tengah mekar di antara mereka. Dari kunjungan itu, Bogor, khususnya Kebun Raya memiliki hubungan spesial dengan Belgia.
"Hubungan emosional antara Kebun Raya dan Kerajaan Belgia telah ada sejak puluhan tahun lalu," ucap Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati di Kebun Raya Bogor, Rabu (16/3/2016).
Baca Juga
Baca Juga
"Ini terbina tepatnya sejak kunjungan Ratu Astrid dan Raja Leopold III untuk berbulan madu di Kebun Raya Bogor pada 1928," sambung dia.
Enny menambahkan, setelah bulan madu, demi memperingati kunjungan Ratu dan Raja Belgia ke Kebun Raya Bogor, ditanamlah bunga tasbih atau flower bed. Bungan itu sangat indah karena memiliki kelopak berwarna kuning, hitam, dan merah yang merupakan warna bendera Belgia.
Saat ini bunga tasbih ditanam di 29 petak di sepanjang Jalan Astrid. 29 melambangkan tahun 1929 tahun saat bunga tersebut ditanam.
88 tahun usai peristiwa bersejarah bulan madu Ratu Astrid, sang cucu, Putri Astrid datang ke Indonesia. Namun, bukan untuk berbulan madu seperti sang nenek.
Kedatangan Putri Astrid ditujukan untuk memperat kerjasama bilateral kedua negara khususnya di bidang ekonomi.
Sama seperti sang nenek, Putri Astrid juga menyempatkan diri ke Kebun Raya Bogor. Tak sekadar mengunjungi, Putri Astrid turut berkeliling Kebun Raya dan menginjakan kaki di Jalan Astrid serta menanam sebatang tunas bambu.
Advertisement