Liputan6.com, Maiduguri - Dua bomber wanita menewaskan sedikitnya 22 jamaah dalam serangan di sebuah masjid pada Rabu, 16 Maret 2016.
Serangan tersebut terjadi di timur laut, pinggiran Maiduguri, yang merupakan tempat kelahiran kelompok bersenjata Boko Haram.
Abdul Mohammed dari Badan Manajemen Darurat Negara, mengatakan kepada kantor berita AS, bahwa 17 orang lainnya terluka dalam ledakan pada Rabu pagi.
Advertisement
Koordinator Abba Aji dari civilian self-defence Vigilante Group berkata bahwa salah satu pembom meledakkan diri dalam masjid dan pembom kedua yang berada di luar mencoba melarikan diri.
Baca Juga
Aji berkata bahwa masjid di pinggiran kota Umarari tersebut, kini menjadi pusat komando dari perang militer Nigeria melawan Boko Haram. Hal tersebut dikutip dari Al Jazeera pada Rabu (16/3/2016).
Hingga saat ini tak ada yang mengaku bertanggung jawab. Namun, dugaan keras dilakukan oleh kelompok teroris Boko Haram.Â
Boko Haram semakin menggunakan cara ekstrem seperti bom bunuh diri dan serangan ledakan lain. Hal tersebut disebabkan militer Nigeria mencoba mendorong kelompok tersebut keluar dari wilayah yang mereka kuasai.
Beberapa ledakan bom bunuh diri yang terjadi pada beberapa bulan terakhir, dilakukan di blokade jalan menuju ke kota yang diawaki oleh militer dan warga.
Militer AS menyebut Boko Haram sebagai kelompok bersenjata paling kejam di dunia.
Sekitar 20.000 orang tewas dan sekitar 2,3 juta warga mengungsi sejak kampanye yang menggunakan kekerasan dimulai pada 2009. Anak-anak menjadi target utama Boko Haram dan sering menjadi korban pelecehan seksual, kawin paksa, dan penculikan.