Liputan6.com, Jakarta - Selama tinggal dan bekerja di Kota Raqqa, Suriah, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Sri Rahayu yang datang dari Sumbawa Nusa Tenggara Barat, menyaksikan secara langsung tatkala ISIS memasuki kota tersebut.
Ia mengaku mendengar orang-orang berlarian sambil berteriak ketakutan saat kelompok militan itu memasuki Kota Raqqa dan merebut gudang senjata milik Batalion 17 tentara Suriah.
Baca Juga
Sejak ISIS menguasai kota, bendera hitam menjadi pemandangan lazim di Raqqa.
Advertisement
Baca Juga
Selama tinggal di bawah kontrol ISIS, Sri Rahayu selalu mengenakan pakaian hitam dengan cadar menutup rapat wajahnya ketika keluar rumah atau sekadar membersihkan halaman agar tidak diketahui berasal dari Indonesia.
Suatu hari, ketika berbelanja di Pasar Raqqa, ia melihat kepala-kepala manusia dijejerkan di pinggir jalan setelah dipenggal. Sri pun membatalkan niatnya belanja dan lari pulang ketakutan ke rumah majikannya.
Dari bahasa dan logat bicaranya, Sri mengenali banyak tentara ISIS di Kota Raqqa berasal dari Arab Saudi, Tunisia, India dan beberapa orang kulit putih. Tetapi dia tidak pernah bertemu dengan orang Indonesia.
Berikut kesaksian langsung dari wanita yang masuk ke Suriah pada 2 Februari 2011 oleh agen tenaga kerja PT Binhasan Maju Sejahtera asal Indonesia dan perusahaan Sana asal Suriah, yang direkam oleh KBRI Damaskus dan Liputan6.com muat pada Jumat (18/3/2016):