Sukses

19-3-2004: Presiden dan Wapres Taiwan Ditembak saat Kampanye

Presiden Chen Shu-bian mengalami luka pada bagian perut. Sementara Wapres Annette didera cedera di lutut kanan.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang presiden atau wakil presiden mesti lebih ekstra waspada. Tak pelak penjagaan orang nomor 1 atau 2 di sebuah negara ini pun harus super ketat. Wajib ada banyak pengawal dan pengawas dari segala penjuru. Jika tidak, bisa seperti yang dialami Chen Shu-bian yang saat itu menjadi Presiden Taiwan dan Annette Lu selaku Wakil Presiden.

Chen bersama Annette Lu ditembak saat tengah melakukan kampanye sebagai calon incumbent atau petahana, pada 19 Maret 2004. Tepat sehari sebelum pemungutan suara.

Menurut laporan koresponden BBC, Chris Hogg di Taiwan, Chen Shu-bian dan Annette saat itu tengah melambaikan tangan di mobil dengan atap terbuka. Tiba-tiba, peluru menghujam mereka. Suasana keriangan massa ketika itu langsung berubah mencekam. Para pendukung pasangan incumbent itu langsung berteriak panik dan berusaha berlari menyelamatkan diri dari tembakan.

Presiden Chen Shu-bian mengalami luka pada bagian perut. Sementara Wapres Annette didera cedera di lutut kanan. Setelah ditembak, keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Kata Pak Wapres, lukanya di lutut karena serpihan bekas tembakan. Sedangkan Pak Presiden mengalami pendarahan pada bagian perut. Pak Presiden langsung menyadari ada sesuatu yang janggal," ungkap Sekretaris Jenderal Kepresidenan Chiou I-jen.

Meski terluka pada bagian perut, dalam tayangan televisi terlihat Pak Presiden bisa berjalan saat masuk ke rumah sakit. Beruntung Presiden dan Wapres masih terselamatkan.

Pejabat Istana menyatakan bahwa Presiden Chen mengimbau agar rakyat tetap tenang dan tetap mengikuti pemilu dengan damai. "Pak Presiden masih bisa sadar meski mengalami luka tembak. Dia meminta agar kita semua tetap tenang."

Setelah bisa pulang dari rumah sakit Presiden Chen dan Wakil Presiden Annette, kembali ke rumah masing-masing untuk menjalani istirahat dan pemulihan. Pemilu tetap berlangsung kendati rival Chen menyatakan menunda kampanye karena adanya insiden penembakan.

Pemilu pada akhirnya kembali dimenangkan Chen dan Annete. Pasangan Presiden dan Wakil Presiden itu kembali memimpin Taiwan untuk beberapa tahun ke depan.

Sementara itu, polisi Taiwan berhasil menangkap When Chen Yi-hsiung yang diduga sebagai pelaku utama penembakan. Polisi menduga ada pelaku lain. Namun pada 17 Agustus 2005, When Chen dinyatakan meninggal sebelum proses pengadilan selesai.