Sukses

Hebat, Pria Buta dan Lelaki Tanpa Lengan Tanam 10 Ribu Pohon

Meski memiliki keterbatasan, Jia Haixia dan Jia Wenqi melakukan hal luar biasa demi lingkungan.

Liputan6.com, China - Meski menyandang disabilitas, kedua pria asal China ini adalah seorang pahlawan lingkungan. Keduanya bahkan pernah menjadi sorotan dan viral di sosial media, karena berhasil mengubah lahan-lahan tandus di desanya menjadi hutan yang subur.

Mereka adalah Jia Haixia dan Jia Wenqi, seorang pria buta dan satunya lagi tanpa lengan yang telah menjalin persahabatan selama 10 tahun terakhir.

Seperti dilansir dari Daily Mail.co.uk, Sabtu (19/3/2016), Haixia (53) lahir dengan kondisi mata sebelah kiri yang buta akibat menderita katarak kongenital. Ia pun kembali kehilangan penglihatan di mata kanannya pada tahun 2000 akibat kecelakaan kerja.

Mereka adalah Jia Haixia dan Jia Wenqi, seorang pria buta dan satunya lagi tanpa lengan yang menjalin persahabatan selama 10 tahun terakhir.(Shanghaiist.com)

Sedangkan sahabatnya Wenqi yang juga berusia 53 tahun, kehilangan kedua lengannya saat ia baru berusia 3 tahun dalam sebuah kecelakaan.

Meski keduanya memiliki keterbatasan, baik Haixia dan Wenqi tidak pernah bergantung pada orang lain. Ini bahkan mempersatukan keduanya dengan menjadi partner kerja sekaligus sahabat.

Dalam 10 tahun terakhir, keduanya telah menjadi sahabat sekaligus mata dan tangan untuk satu sama lain di sebuah pedesaan di Hebei, China.

"Dia adalah mataku dan aku adalah tangannya," kata Haixia.

Seperti dilansir dari Shanghaiist.com, Sabtu (18/3/2016), misi keduanya dimulai pada tahun 2001. Ketika itu mereka memutuskan untuk mengabdikan hidupnya demi menyelematkan desanya dari terjangan banjir. Kedua sahabat ini pun berhasil menyelesaikan misinya. Mereka menjadikan lahan seluar 3 hektare di desanya menjadi hamparan hutan yang subur.

Setelah berhasil melakukan penanaman kembali, Haixia dan Wenqi memiliki misi selanjutnya. NetEase melaporkan, kedua pria disabilitas ini fokus pada penanaman pohon di lereng sebuah bukit.

Tidak adanya sumber air di wilayah tersebut membuat Haixia dan Wenqi harus menempuh jarak sejauh 2 kilometer untuk mendapatkan sumber air. Mereka berharap pemerintah daerah ikut memberikan bantuan dengan membangun sebuah sumur.

Hanya dengan membawa palu dan sebuah tongkat besi, setiap hari kedua sahabat ini pergi meninggalkan rumahnya pada jam 7 pagi. Di saat harus menyeberangi arus sungai yang cukup deras, Wenqi yang tak memiliki lengah akan menggendong Haixia di punggungnya.

Meski keduanya memiliki keterbatasan, baik Haixia dan Wenqi tidak pernah bergantung pada orang lain. Ini bahkan mempersatukan keduanya dengan menjadi partner kerja sekaligus sahabat. (Shanghaiist.com)

Hal serupa pun dilakukan Haixia. Karena tidak punya uang untuk membeli bibit, mereka memanfaatkan stek. Dimana stek ini harus diambil dari atas pohon. Lewat arahan Wenqi, sahabatnya yang buta itu memanjat pohon untuk mengambil cabang-cabang pohon.

Di saat harus menyeberangi arus sungai yang cukup deras, Wenqi yang tak memiliki lengah akan menggendong Haixia di punggungnya.(Shanghaiist.com)

Atas semua usaha yang telah dilakukan selama 10 tahun ini, kedua pria disabilitas itu sudah menanam hingga 10.000 pohon dan tidak memiliki rencana untuk berhenti.

"Meksi selama puluhan tahun tidak banyak yang kami hasilkan, tapi kami mengakui semua usaha kami," kata Haixia.

"Kami berdiri di atas kaki sendiri. Buah yang kami tanam dari kerja keras kami hasilnya lebih manis. Walau kami cuma bisa makan roti kukus, tapi hati kami selalu damai," ujar Wenqi yang menjadi mata bagi Haixia.