Liputan6.com, Cochem - Selama lebih dari 20 tahun, penduduk Rhineland-Palatinate, Cochem di Jerman tak menyadari, ada rahasia besar di desa mereka.
Di kedalaman 30 meter, di bawah 2 rumah kuno, terdapat sebuah gudang milik Bank Sentral Jerman Barat. Bunker seluas 8.700 meter persegi tersebut digunakan untuk menyimpan uang dan dana darurat.
Baca Juga
Antara 1964 dan 1988, pada masa Perang Dingin, bunker tersebut digunakan untuk menyimpan uang pengganti, yang nilainya setara 8 miliar poundsterling, yang siap diberlakukan jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti pertempuran, hiperinflasi, dan 'gempuran' duit palsu.
Gudang uang bawah tanah tersebut dilindungi dinding beton, yang tebalnya beberapa meter. Dilaporkan perlu 10 juta mark Jerman untuk membangunnya.
Advertisement
Baca Juga
Saat pembangunan dilakukan, sejumlah warga sempat curiga dan bertanya-tanya. Namun, pihak pemerintah telah menyiapkan jawaban: proyek konstruksi tersebut untuk membuat bunker perlindungan dari serangan nuklir. Demikian diungkap situs Rheinische Post, seperti
dikutip dari Daily Mail, Sabtu (19/3/2016).
Meski bukan itu tujuannya, bunker milik bank sentral tersebut juga bisa jadi lokasi perlindungan. Di dalamnya juga tersimpan cadangan air dan makanan untuk digunakan 175 orang bertahan hidup dalam waktu 2 pekan.
Alat komunikasi tercanggih pada masanya juga disiapkan di dalam bunker.
Â
Lokasi tersebut dipilih secara hati-hati oleh para ahli. Mereka meyakini, kalau pun Jerman Barat dijatuhi bom atom, area Cochem akan relatif aman karena berada di kedalaman Lembah Moselle.
Selama pengoperasiannya, kunci bunker tersebut disimpan oleh para pejabat tinggi di Frankfurt -- hingga akhirnya gudang tersebut ditutup dan uang yang ada di dalamnya dibawa menggunakan lori pada 1988 atau setahun sebelum reunifikasi Jerman Barat dan Timur.
Hanya para pejabat terpilih yang bisa membuka pintu seberat 1 ton dan memasukkan kode kombinasi untuk membukanya.
Mereka datang secara berkala ke dalam bunker untuk menghitung jumlah uang -- yang disimpan dalam tas dan kotak khusus.
Sementara, para pekerjanya disumpah untuk menjaga kerahasiaannya. Ruang khusus disiapkan -- lengkap dengan perlengkapan pelindung -- kalau-kalau Uni Soviet menyerang dengan senjata nuklir.
Setelah gudang ditutup, hanya sedikit uang yang tersisa, yang kini dianggap benda bersejarah.
Bunker di Cochem hanya salah satu dari 2 gudang uang tersembunyi milik Jerman Timur. Lainnya ada di Frankfurt.
Bunker yang memiliki jaringan terowongan sepanjang 30 meter tersebut dibuka untuk umum kali pertamanya pada Jumat 19 Maret 2016.
Gudang bawah tanah tersebut dibeli pasangan penduduk setempat. Bunker tersebut kemudian direstorasi menjadi museum.
Pasangan tersebut juga berencana mengubah 2 rumah di atas gudang uang tersebut menjadi hotel. Harapannya, cara itu akan membawa lebih banyak turis ke Cochem.Â