Liputan6.com, Jakarta - Setelah menikah, setiap pasangan akan melakukan hubungan seksual. Selain untuk memenuhi kebutuhan biologis masing-masing, juga untuk menghasilkan keturunan.
Saat melakukan hubungan intim tersebut tidak selamanya para pasangan dapat merasakan kenikmatan. Ada kalanya mereka merasakan sakit hingga bisa mengganggu kesehatan.
Rasa nyeri yang ditimbulkan sewaktu berhubungan seksual itu umumnya dikenal dengan dispareunia.
Advertisement
Dalam dunia kedokteran ada 2 jenis dispareunia. Yakni dispareunia dangkal (superficial dyspareunia) dan dispareunia dalam (deep dyspareunia). Dispareunia dangkal terjadi ketika rasa nyeri dirasakan di bagian bawah vagina atau dalam, sementara dispareunia dalam terjadi di dekat leher rahim atau perut bagian bawah.Â
Baca Juga
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami dispareunia. Pada pria misalnya, bisa terjadi karena peradangan kelenjar prostat. Pada wanita biasanya terjadi saat melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya.
Berikut ini 13 hal yang bisa 'menghancurkan' hubungan seksual Anda, seperti dilansir dari News.com.au, Senin (21/3/2016):
1. Bersepeda
Seorang ginekolog pada sebuah klinik kesuburan di Nottingham, bagian timur Inggris menjelaskan cara agar saat berhubungan seks, pasangan tidak merasakan sakt.
"Saat Anda bersepeda, jika jok terlalu sempit jangan tubuh dicondongkan ke depan. Hal ini dapat menyebabkan gesekan dari labia dan vagina hingga membuat iritasi saat berhubungan intim," kata Raine Fenning.
"Kursi yang lebih luas atau hanya mengenakan celana pendek saat bersepeda dapat mengurangi rasa nyeri itu," tambahnya.
2. Endometriosis atau kista
Kista dalah tumor yang berisi cairan kental yang terbungkus lapisan rahim dan biasanya tumbuh di bagian panggut atau perut.
"Saat rahim terjebak ke belakang vagina, rasa sakit akan timbul saat berhubungan intim," kara Raine Fenning.Â
3. Kontrasepsi
Menurut seorang konsultan ginekolog di London, Inggris Narendra Pisal, alat kontrasepsi progesteron seperti pil dan implan dapat menyebabkan terjadi ketidakseimbangan kadar hormon estrogen dalam tubuh.
Minyak yang dihasilkan dari estrogen dapat membuat dinding vagina lebih sehat. Jika kering, saat berhubungan intim masing-masing pasangan akan merasakan ketidaknyamanan.
4. Vulvodyniai atau rasa sakit di sekitar vagina
Tony Boret, seorang konsultan ginekolog dari Rumah Sakit Spire Bushey di London mengungkapkan, saat kondisi vulvodynia terjadi, segala jenis sentuhan dapat memicu rasa sakit pada vulva atau sekitar pintu masuk ke vagina.
Ini terkait dengan aktivitas abnormal pada saraf disekitar vagina, namun dapat diobati dengan obat-obatan, seperti gabapentin.
5. Menyusui
Saat menyusui, kadar estrogen pada tubuh akan menurun. Di saat masuk ke fase ini, beberapa wanita akan mengalami monopause.
"Bagian dalam vagina adalah estrogen-dependent. Ini dapat menyebabkan pengurangan pelumasan," kata Pisal
6. Melakukan Waxing
Menerapkan lilin yang terlalu panas saar waxing atau menggunakan pisau cukur yang sedikit tumpul akan mengiritasi kulit kelamin. Akibatnya kulit terjadi peradangan oleh gesekan saat berhubungan seks.
7. Menstruasi
Berhubungan intim sebelum dan sesudah menstruasi bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Masalah seperti endometriosis, fibroid, atau kondisi endometriosis seperti disebut adenomiosis, di mana jaringan tumbuh di dalam dinding rahim dapat meningkat.
 8. Penyakit radang panggul
Nyeri yang mendalam saat berhubungan seks bisa menjadi tanda penyakit radang panggul, infeksi mempengaruhi rahim, saluran tuba, dan ovarium. Hal ini sering disebabkan oleh klamidia atau penyakit menular seksual.
Jika penyakit ini tidak segera diobai dapat menyebabkan penyempitan. Sementara jika jaringan saluran tuba terluka akan mempengaruhi kesuburan.
Untuk mengobatinya Anda harus segera ke rumah sakit agar diobati dengan antibiotik.
9. Vaginismus
Adalah gangguan seksual yang ditandai oleh pengetatan otot-otot di sepertiga bagian luar vagina yang seringkali menyakitkan.Â
Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan hubungan intin yang buruk atau stres.
"Pengobatan menggabungkan konseling psikoseksual dan pelebaran vagina," kata Mr Boret.
10. Memakai celana jins yang ketat
Menggunakan jins terlalu ketat dapat mengganggu kesehatan.
"Dengan memakai celana jins yang ketat dapat membuat daerah genital atau kelamin mengalami iritasi hingga dapat membuat hubungan intim menjadi tidak nyaman," kata Raine Fenning, Seorang ginekolog pada sebuah klinik kesuburan di Nottingham, bagian timur Inggris.
Bila itu terjadi, Anda harus segera memberi celana baru.
11. Posisi hubungan intim yang salah
 "Berhubungan intim dari belakang dapat menyebabkan rasa sakit, terutama pada wanita dengan endometriosis. Cobalah bereksperimen untuk menemukan posisi yang terbaik untuk Anda," jelas Raine Fenning.
12. Menopause
Â
Adalah penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular atau rentang antara hari pertama haid terakhir dengan terjadinya ovulasi ovarium.Â
Pada wanita umumnya gejala menopause bisa terjadi saat memasuki usia di atas 40-an. Perubahan hormonal saat menopause menjadi penyebab hubungan intim menjadi menyakitkan.
"Tidak hanya penurunan lubrikasi, tapi penurunan estrogen menyebabkan penipisan dinding vagina. Sehingga dapat merobek selama hubungan seksual," kata Boret.
Pengobatan terbaik adalah estrogen topikal atau senyawa steroid untuk mengembalikan kadar hormon.
13. Antihistamin
Antihistamin merupakan jenis obat yang dapat dipakai untuk mengatasi berbagai macam jenis alergi. Misalnya, alergi pada makanan, serbuk sari serta serangga, alergi kulit, alergi mata dan lainnya.
"Mengonsumsi Antihistamin dapat menyebabkan kekeringan pada vagina dan membuat hubungan intim menjadi tidak aman," kata Tony Boret, seorang konsultan ginekolog dari Rumah Sakit Spire Bushey di London.