Liputan6.com, Sydney - Kepolisian New South Wales (NSW) mengonfirmasi penangkapan pasangan pria dan wanita, salah satunya remaja putri berusia 16 tahun. Keduanya ditangkap oleh Joint Counter Terrorism Team Sydney karena mentransfer sejumlah uang keluar negeri untuk ISIS.
Wakil Polisi NSW, Cathrine Burn mengatakan mereka tidak bisa mengonfirmasi jumlah uang dan kepada siapa dana itu berakhir.
Baca Juga
"Ini hanya masalah waktu, angka itu bakal keluar ketika dua remaja dibawa ke persidangan," kata Burn seperti dilansir dari News.com.au, Selasa (22/3/2016).
Advertisement
Â
Baca Juga
"Remaja putri dan pria 20 tahun tidak memiliki hubungan spesial. Ada yang mengatakan bahwa si pria, bernama Milad Atai menyukai gadis itu," lanjut Burn.
Atai merupakan salah satu anggota keluarga yang rumahnya pernah digeledah oleh polisi pada 2014. Dan dirinya berada di bawah pengawasan polisi.
Sementara remaja 16 tahun sebelumnya tidak punya catatan apapun di kepolisian.
"Sungguh mengganggu karena semakin banyak remaja terlibat dengan aksi seperti ini," kata wakil kepala kepolisian Australia AFP, Michael Phelan.
Penahanan dilakukan di daerah selatan Sydney pada hari Selasa. Maksimal hukuman, 25 tahun penjara.
Pemerintah Australia sejauh ini meyakini setidaknya ada 100 orang warga Australia yang telah bergabung dengan kelompok-kelompok militan di Timur Tengah.
Minat meninggalkan Australia untuk bergabung dengan ISIS di Timur Tengah mulai meningkat sejak pertengahan 2014 lalu. Untuk menangkalnya, pemerintah Australia akan segera memperkenalkan undang-undang baru yang dapat mencabut status kewarganegaraan warganya yang ikut bertempur di Irak atau Suriah.