Sukses

Ternyata, Operasi Plastik Sudah Ada Sejak Abad ke-6 SM

Sebuah transkrip kuno asal India mengungkap tindakan operasi plastik yang ada pada Abad ke-6 sebelum masehi.

Liputan6.com, New Delhi - Operasi plastik dikenal sebagai tindakan kedokteran moderen. Namun, dalam sebuah transkrip kuno mengungkap bahwa teknik tersebut telah dilakukan sejak 6 abad sebelum Masehi.

Teknik Rhinoplasty dan operasi plastik lainnya telah dilakukan di India kuno oleh dokter ayurveda--pengobatan kuno yang berasal dari India. Sushruta menggambarkan rekonstruksi hidung dalam sebuah transkrip bernama Sushruta Samhita.

Pada masa itu, mengamputasi bagian tubuh seperti hidung, alat kelamin, lubang telinga dan bagian tubuh lainnya digunakan sebagai hukuman oleh institusi agama, pidana, atau militer.

Ia dan para muridnya kemudian mengembangkan tindakan operasi plastik untuk merekonstruksi ulang bagian tubuh yang diamputasi. Sushruta juga mengembangkan teknik otoplastik untuk merekonstruksi lubang telinga dengan mengambil kulit dari bagian pipi dan dahi.

Seperti yang dikutip dari Ancient Origins, Selasa (22/3/2016), Sushruta juga menggunakan wine sebagai anastesi dan lintah agar pasien bebas dari bekuan darah.

Tak hanya mengenai operasi plastik, dalam Sushruta Samhita juga terdapat 300 prosedur operasi yang dibagi menjadi 8 kategori dengan 121 jenis alat bedah.

Dalam transkrip kuno yang terbagi menjadi 184 bagian itu, juga mendeskripsikan 1.120 penyakit beserta obat-obatan yang berasal dari hewan, tumbuhan, dan mineral.

Sushruta juga mengajarkan bahwa jika ingin menjadi dokter yang ahli, seseorang harus menimba ilmu mengenai kedokteran baik melalui teori maupun praktek. Dengan tujuan itu, ia menciptakan modul eskperimental yang digunakan murid-muridnya untuk berlatih prosedur bedah yang beragam.

Pada abad ke-7, Sushruta Samhita diterjemahkan ke Bahasa Arab oleh seseorang bernama Ibn Abillsaibial dengan judul Kitab Shah Shun al-Hindi atau Kitab i-Susurud dan dibawa ke Eropa pada akhir Abad Pertengahan.

Foto: Ancient Origins

Di Italia pada Abad Renaisans, keluarga Branca of Sicily dan dokter dari Bolognese, Gasparo Tagliacozzi, familiar dengan teknik bedah yang ditemukan di Sushruta Samhita. Namun, penguasaan bangsa Eropa akan operasi plastik dan tindakan bedah pada umumnya terjadi beberapa abad kemudian.

Sementara itu, Sushruta Samhita membuat para dokter India sangat ahli dalam praktek bedah. Pada 1974, di Gentleman's Magazine of London dideskripsikan penggunaan operasi plastik yang digunakan untuk merekonstruksi hidung Maratha, pengendara kereta yang dimutilasi oleh tentara Tipu Sultan.

Prosedur yang digunakan dalam operasi itu, mirip dengan apa yang diajarkan oleh Sushruta, walaupun tidak mengambil kulit dari pipi, melainkan diambil dari dahi.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan tentang dunia kedokteran bukanlah subyek mati dan bahwa inovasi dapat diusahakan untuk menyempurnakan teknik bedah dari Abad ke-6 SM.