Liputan6.com, Brussel - Pasca serangan teror di bandara dan stasiun subway Brussel, Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon mengumumkan negaranya menerapkan situasi darurat level tertinggi.
Status darurat diterapkan untuk menghadapi segala ancaman yang mungkin terjadi kemudian.
Setelah serangan teror di bandara Selasa pagi pukul 08.00 waktu setempat, sejam kemudian, kepulan asap menyelimuti stasiun kereta bawah tanah dekat gedung milik Uni Eropa.
Advertisement
Seperti dilansir CBC, pihak berwenang langsung memutuskan untuk menutup semua jalur kereta bawah tanah atau stasiun metro di kota itu.
Teror di Belgia sudah diprediksi sebelumnya. Sebelumnya, pada Senin 21 Maret 2016, Menteri Jambon sempat mengingatkan bahwa ada kemungkinan serangan balasan terkait penangkapan tersangka utama serangan Paris pada November 2015 lalu, Salah Abdeslam.
“Kita semua tahu dengan menangkap satu orang pelaku, sisanya akan tidak diam saja, mereka akan bertindak,” katanya seperti dikutip dari Aljazeera.
Baca Juga
Dua ledakan menggegerkan terminal keberangkatan Bandar Udara Zaventem di kota Brussels, Belgia pagi hari tadi (22/3/2016). Sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Sementara, 10 orang lainnya tewas dalam serangan bom di stasiun subway.
Aparat terus menginvestigasi motif di balik serangan di Bandara Zaventem dan stasiun subway, sekaligus menganalisa apakah ada kaitan dengan penangkapan Abdeslam.