Sukses

Tim Medis Temukan Paku Menancap di Tubuh Korban Bom Belgia

Hasil pemindai dari Rumah Sakit Militer di Nederover-Heembeek di utara Belgia memperlihatkan paku itu menancap di dada salah seorang korban.

Liputan6.com, Brussels - Sebuah foto mengejutkan memperlihatkan hasil sinar-X korban selamat dari ledakan Brussel. Pemindai itu menampilkan ada paku sepanjang 7 sentimeter (cm) bersarang di tubuh korban.

Hasil pemindai dari Rumah Sakit Militer di Nederover-Heembeek di utara Belgia memperlihatkan paku itu menancap di dada salah seorang korban.

Sebanyak 34 orang tewas dalam dua insiden ledakan yang terjadi di bandara dan subway Metro, sementara 230 terluka.

Menurut saksi mata, setidaknya di salah satu bom yang meledak di bandara, mengandung ratusan paku dan mur.

 

Salah satu penumpang mengatakan, ceceran darah ada di mana-mana di lokasi kejadian. Menurutnya, kondisi saat itu seakan berada di 'neraka'

Mereka yang terluka mencoba untuk menyelamatkan diri, meski tubuh berlumuran darah.

Alphonse Youla yang bekerja sebagai petugas pembungkus koper dengan plastik mengatakan, "Aku mendengar teriakan dalam bahasa Arab, disusul ledakan...lalu, ledakan kedua terjadi, lebih besar dari yang pertama," seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (23/3/2016).

"Ini horor. Aku melihat 7 orang meninggal, darah dan orang kehilangan kaki. Kalian bisa lihat tubuh tanpa kaki," lanjutnya.

Saksi lain mengatakan serpihan tubuh bergelimpangan dan atap runtuh setelah dua ledakan menghancurkan terminal keberangkatan.

Tim Medis Menemukan Paku di Tubuh Korban Bom Belgia (Daily Mail)

"Dua ledakan nyaris terjadi berurutan. Mereka berada di meja check-in. Salah satunya dekat dengan Starbuck. Mengerikan. Darah di mana-mana. Seperti neraka," kata Samir Derrouich yang bekerja di salah satu rumah makan di dalam bandara nahas itu.

Sementara saksi lain, Dries Valaert, mengatakan, "Ada ledakan pertama lalu 10 detik kemudian ledakan kedua. Luar biasa besar dan atap runtuh. Ledakan itu hanya 30 meter dari tempatku berdiri. Aku melihat orang-orang terjatuh ke lantai sementara aku hanya berlari."

Valaert yang saat itu tengah antre check-in menuju Berlin percaya bahwa salah satu bom kemungkinan disembunyikan dalam salah satu tas. Ia menepis teori bom bunuh diri seperti yang disimpulkan oleh pihak keamanan Belgia.

"Ledakan itu terjadi tepat di belakang meja dan arah ledakan ke kami. Buatku itu kemungkinan paling realistis. Aku pikir itu tidak dilakukan oleh bomber bunuh diri," kata pria berusia 30 tahun itu.

Tak sampai di situ. Sekitar 90 menit kemudian, bom meledak di Metro di kawasan Maelbeek.

Video Terkini