Sukses

Terungkap, Resep 'Batu Bertuah' Rahasia Awet Muda Abad ke-17

Sebuah manuskrip tulis tangan berusia 400 tahun ditemukan. Isinya berupa resep batu bertuah yang penuh mistis yang konon obat keabadian,

Liputan6.com, Amerika Serikat - Sebuah manuskrip tulis tangan berusia 400 tahun ditemukan. Dan ternyata, isinya berupa resep 'batu bertuah' yang penuh mistis yang konon merupakan obat awet muda dan rahasia keabadian. 

Dokumen dari Abad ke-17 itu ternyata ditulis oleh ilmuwan Isaac Newton dan rupanya ia menyalin dari teks ahli kimia yang lain.

Setelah puluhan tahun dijadikan koleksi pribadi, teks itu dibeli oleh Chemical Heritage Foundation di Amerika Serikat. Rupanya isi dari tulisan itu adalah sebuah proses kimiawi yang mengubah elemen metal menjadi emas.

 

Dalam teks itu, sang ahli mendeskripsikan bagaimana membuat 'philosophic mercury' atau yang lebih dikenal dengan batu bertuah.

"Philosophic mercury adalah sebuah substansi yang bisa memecahkan benda asing logam menjadi bagian-bagian kecil lagi," kata James Voelkel, seperti dilansir dari Dailymail, Minggu (27/3/2016)

"Sederhananya begini, kalau kita bisa 'memecah' logam, kita lantas bisa merakit lagi membuat bahan logam yang lain lagi," lanjutnya.

Diterjemahkan dari bahasa Latin, judul dari manuskrip itu berbunyi, 'Persiapan Membuat Bahan Sophick Merkuri'.

Kendati demikian, para ilmuwan tidak yakin apakah Newton pernah melakukan percobaan itu. Voelkel memperkirakan, itu bukan karakter dari Newton. Ia percaya, ahli fisika legendaris itu menulisnya sebagai referensi saja.

Batu bertuah itu sendiri adalah mitologi populer bahkan pernah dijadikan buku lantas difilmkan di salah satu episode Harry Potter.

Newton terkenal dengan pengaruhnya terhadap fisika dan matematika, namun dokumen yang sejenis seperti manuskrip ini menunjukkan bahwa ia juga memiliki keingintahuan terhadap alkimia.

Teks itu juga menjelaskan salah satu eksprimen Newton. Dan para ahli mengatakan itu adalah salah satu contoh bahwa Newton tertarik dengan alkima.

"Banyak kasus dalam teks yang ditulis Newton terdapat catatan yang sangat panjang, sehingga ia menulis di belakang teks itu," lanjut Voelkel lagi.

Para ahli lain percaya teks asli itu ditulis oleh ahli kimia dari Harvard, George Starkey yang kerap menggunakan nama samaran Euigine Philalethes tiap kali menulis jurnal, sebelum pihak penerbit mencetak salinannya pada 1678.

Starkey adalah salah satu ilmuwan yang mempublikasikan hasil karyanya di AS.

Batu bertuah sangat terkenal di antara ahli alkimia di Barat. Antara Abad Pertengahan hingga akhir Abad ke-17, para ahli alkima percaya mereka bisa mengubah besi, tembaga, timah dan metal lainnya jadi emas.

Mereka juga percaya, batu bertuah memiliki khasiat lain seperti menyembuhkan sakit bahkan awet muda hingga keabadian.