Liputan6.com, Jakarta - Kapal Tugboat Brahma 12 dibajak kelompok radikal Filipina pimpinan Abu Sayyaf. Kabar itu dibenarkan oleh Kementerian Luar Negeri.
"Benar bahwa telah terjadi pembajakan terhadap kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton batu bara dan 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanantha Nasir kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (29/3/2016).Â
Baca Juga
Kabar yang berkembang, semua kru telah dibawa ke darat oleh kelompok Abu Sayyaf. Mereka meminta uang tebusan 50 juta peso atau setara Rp 14 miliar. Saat ini, sedang dilakukan negosiasi oleh pihak perusahaan dengan Kelompok Abu Sayyaf.
Advertisement
Lantas siapa kelompok Abu Sayyaf? Dari sumber yang dihimpun Liputan6.com, Abu Sayyaf merupakan salah satu kelompok separatis terkecil dan kemungkinan paling berbahaya di Mindanao.
Beberapa anggotanya pernah belajar atau bekerja di Arab Saudi dan mengembangkan hubungan dengan mujahidin ketika bertempur dan berlatih di Afganistan dan Pakistan.
Kelompok Abu Sayyaf ini juga dikenal sebagai Al Harakat Al Islamiyyah, adalah sebuah kelompok separatis yang terdiri dari milisi Islam yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, antara lain Jolo, Basilan, dan Mindanao.
Khadaffi Janjalani dinamakan sebagai pemimpin kelompok ini oleh Angkatan Bersenjata Filipina.
Dilaporkan bahwa akhir-akhir ini mereka sedang memperluas jaringa ke Malaysia dan Indonesia. Kelompok ini bertanggung jawab terhadap aksi-aksi pengeboman, pembunuhan, penculikan, dan pemerasan dalam upaya mendirikan negara Muslim di sebelah barat Mindanao dan Kepulauan Sulu.