Liputan6.com, Abuja - Mungkin beberapa dari kita masih ingat akan kisah seorang anak berusia dua tahun asal Nigeria yang ditelantarkan oleh keluarganya karena dikira penyihir. Bocah bernama Hope tersebut ditemukan di pinggir jalan oleh seorang perempuan Denmark. Saat itu badannya teramat kurus.
Seperti yang dikutip dari Daily Mail, Jumat (1/4/2016), kisahnya mulai dikenal setelah perempuan yang bernama Anja Ringgren Loven itu berfoto saat memberi makan anak kecil yang memiliki kondisi memprihatinkan itu. Sejak beredar di dunia maya, tak lama kemudian potret tersebut pun menjadi viral.
Baca Juga
Baru-baru ini Loven mengunggah kembali sejumlah foto yang menunjukkan perubahan signifikan dari Hope dalam waktu delapan minggu. Ia juga berkata bahwa bocah itu sangat menikmati hidupnya saat ini.
Advertisement
Hanya dalam waktu delapan minggu sejak pertama kali ditemukan kondisi Hope membuat pangling banyak orang. Berat badannya bertambah drastis.
Dalam salah satu foto, ia terlihat tersenyum dan bermain dengan anak-anak yang lain. Pada potret lain yang diunggahnya, Loven juga memberi keterangan. "Seperti yang kalian bisa lihat, Hope sangat menikmati hidupnya sekarang. Ia juga memiliki 35 saudara laki-laki dan perempuan baru yang merawatnya dengan baik, bermain, dan belajar dengannya. Mereka memastikan keamanannya dan ia mendapatkan banyak kasih sayang."
Kisah Memilukan Hope dan Anak-anak yang Diduga Penyihir
Hope ditemukan pada 31 Januari 2016 oleh Loven. Perempuan asal Denmark tersebut akhirnya memutuskan untuk merawat bocah malang itu karena iba.
Ketika menemukan Hope pertama kali, Loven langsung memberinya minum dan makan. Ia lalu membungkus bocah malang itu dengan selimut dan membawanya ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.
Sesampainya di rumah sakit, Hope diberi pengobatan untuk menghilangkan cacing dari perutnya dan menerima transfusi darah untuk meningkatkan sel darah merah ke dalam tubuhnya.
Loven kemudian meminta bantuan untuk membiayai pengobatan Hope. Dalam dua hari ia mendapatkan dana dari seluruh dunia hingga mencapai nominal $1 juta atau Rp 13,195 miliar.
Loven merupakan pendiri African Children's Aid Education and Development Foundation yang ia bentuk tiga tahun lalu. Tujuannya membentuk yayasan tersebut untuk membantu anak-anak yang dicap sebagai penyihir.
Yayasannya juga berusaha untuk mengubah pandangan masyarakat Nigeria terhadap aksi praktek kuno dan brutal, serta mendidik masyarakat lokal yang kebanyakan kaum miskin dan tidak berpendidikan.
Anak-anak yang diduga penyihir akan ditinggalkan oleh keluarganya, bahkan dibunuh oleh salah seorang dari komunitasnya.
Bahkan, orangtua anak-anak yang dituduh sebagai penyihir itu juga berisiko dibunuh jika membiarkan anak mereka berada di tempat tinggal tersebut.
"Ribuan anak-anak dituduh sebagai penyihir dan kami telah melihat anak-anak yang disiksa, ketakutan, dan meninggal," tulis Loven di Facebook.
"Dengan bantuan dana, selain memberikan Hope perawatan terbaik, kami sekarang juga membangun klinik dokter dan menyelamatkan lebih banyak anak-anak dari penyiksaan!" katanya.
Ia dan suaminya, David Emmanuel Umem, juga mulai membangun panti asuhan milik mereka pada akhir Januari.