Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Uni Eropa (EU)untuk Indonesia Vincent Guerend mematok target ambisius terkait jumlah turis dari Indonesia yang berkunjung ke benua biru.
Dia berharap dalam tahun-tahun mendatang ada 2 juta wisatawan dari tanah air yang melancong ke Eropa.
Baca Juga
Saat ini, jumlah wisatawan Indonesia di Eropa tercatat kurang lebih 60 ribu orang.
Advertisement
Baca Juga
Walau mematok target pertumbuhan besar, Dubes Guerend enggan berbicara lebih jauh soal proses pembahasan pembebasan visa Schengen bagi warga Indonesia pemegang paspor hijau. Proses perundingan tersebut, saat ini masih terus berlangsung.
"Pembicaraan tersebut masih dalam proses," ucap Dubes Guerend singkat saat acara konferensi pers Destination Europe: Travel and Cultur Fair di Hotel Le Meredien, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Walau tak mau berbicara banyak, Guerend mengatakan, pemberian visa Schengen sebenarnya tak memakan waktu lama. Para pemohon visa hanya perlu melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan.
"Visa dikeluarkan cepat memang ada persyaratan yang harus dipenuhi," sebut dia.
Isu pembebasan visa schengen bagi pemegang paspor hijau, terus menjadi bahasan penting yang kerap dibawa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Bahkan, pada hampir setiap pertemuan pertemuan bilateral dengan Menlu dari Eropa dan negara anggota EU, Menlu tak lelah mencari membicarakan hal ini.
Terakhir, Menlu Retno mendiskusikan soal pembebasan visa dengan Menlu Bulgaria Daniel Mitov. Pembicaraan bersama Mitov dilakukan saat dirinya berkunjung ke Jakarta Rabu, 30 Maret 2016.
Tak hanya berbicara, Menlu Retno dan Mitov juga mendatangani perjanjian bebas visa pemegang paspor dinas dan diplomatik.
Walau Dubes Guerend tak mau berkomentar banyak, wacana bebas visa Schengen sudah keluar dari sejumlah negara Eropa, termasuk salah satunya dari Hungaria.
Bebas Visa ke Eropa?
"Saat PM Hungaria datang ke sini kami mendukung penuh pembebasan visa Schengen bagi warga Indonesia,"Â ucap Dubes Hungaria untuk Indonesia, Judith Nemeth-Pach di acara yang sama.
Bukan cuma Judith yang mengeluarkan dukungan, Menlu Finlandia Timo Soini juga pernah mengeluarkan dukungan serupa. Deklarasi tersebut terlontar di Gedung Pancasila di komplek Kemlu, 2 November 2015 lalu.
"Isu pertama adalah isu mengenai kebijakan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. Lalu membicarakan kemungkinan Indonesia mendapat bebas Visa Schengen, Finlandia mendukung Indonesia," ujar Menlu Retno usai menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Soini.
Pada Agustus 2015, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanantha Nasir berbicara detail kenapa Indonesia sudah saatnya diberi bebas visa Schengen. Sebab, Kemlu melihat hampir tiap tahun ratusan ribu turis Indonesia berkunjung ke Benua Biru.
"Kita sampaikan selama ini ada lebih dari 100 ribu aplikasi Visa Schengen. Selain itu selama ini kasus terkait Visa Schengen sangat sedikit dan kecil siginifikan," tutur dia.
Tidak cuma itu, ada faktor lain kenapa Uni Eropa sebagai pengambil keputusan harus mempertimbangkan permohonan Indonesia. Hal ini karena WNI yang berkunjung ke sana jarang terkena masalah bahkan mendapat penolakan.
"Rejection terhadap aplikasi visa Schengen itu juga sangat sedikit. Mempertimbangkan hal-hal itu kita harap bahwa UE bisa mempertimbangkan secara positif untuk memberikan WNIÂ bebas visa apabila mereka akan kunjungi negara-negara UE yang ter-cover Schengen," ujar Tata.