Sukses

Perwakilan Uni Eropa Serahkan 'Blue Book' ke Sekjen ASEAN

Perwakilan Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Federica Mogherini kunjungi Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - 2016 merupakan tahun yang istimewa bagi Organisasi Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Di tahun signifikan ini, negara-negara wilayah Asia Tenggara telah berhasil menempuh titik awal upaya untuk berintegrasi satu sama lain melalui Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC). 

Pembauran dalam segi perekonomian antar negara di wilayah Asia Tenggara ini tidak hanya memberikan dampak baik untuk ASEAN saja, tetapi juga untuk hubungan organisasi tersebut dengan rekannya Organisasi Uni Eropa (UE).

EU menyambut dengan baik terbentuknya AEC secara resmi. Hal tersebut ditandai dengan lawatan yang dilakukan oleh Perwakilan Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Federica Mogherini ke Jakarta pada 8-9 April 2016.
 
"UE dan ASEAN bekerjasama sebagai mitra dalam berbagai macam sektor yaitu, pengembangan ekonomi, perdagangan dan investasi, dan tentunya stabilitas dan keamanan," kata Mogherini saat konferensi pers di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu 9 April 2016.
 
Lawatannya ke Jakarta untuk menghadiri serangkaian acara termasuk pertemuan dengan Sekjen ASEAN di Jakarta, Le Luong Minh dan penyerahan ‘EU-ASEAN Blue Book 2016’ kepada pihak ASEAN. 
 
‘EU-ASEAN BLUE BOOK 2016’ adalah sebuah bentuk laporan tertulis terkait aktifitas yang telah dilakukan secara kooperatif oleh kedua organisasi tersebut.
 
Mogherini lanjut menjelaskan bahwa fokus kemitraan antar kedua organisasi kini lebih cenderung fokus terhadap isu terkait stabilitas politik dan keamanan.
 
"Sejumlah peristiwa yang terjadi di wilayah di mana negara-negara ASEAN dan EU berada beberapa minggu atau bulan terakhir ini menunjukan bahwa kerjasama politik dan keamanan perlu diutamakan," imbuhnya. 
 
"Kita sudah sampai ke tahap di mana kita menerima sudut pandang politik yang beragam dan karena itu kemitraan tidak hanya sekedar itu saja tetapi sudah menjadi hubungan yang strategis," Mogherini menambahkan.
 
Ia juga berkata bahwa topik terkait Laut China Selatan juga dibicarakan dan menjadi salah satu alasan utama mengapa kerjasama di bidang politik dan keamanan menjadi fokus dominan. 
 
"Kami, UE memang tidak bisa secara langsung ikut campur dalam penyelesaian masalah terkait Laut China Selatan. Namun kami siap bekerja sama dengan ASEAN dan juga Tiongkok untuk menemukan titik terang perihal ini," tutup Mogherini.