Liputan6.com, Paris - Ada banyak cara mengutarakan pendapat, termasuk dari aksi protes di tempat umum. Ada yang berjalan dengan damai dan ada yang melibatkan kekerasan.
Baca Juga
Dikutip dari The Local, Senin 11 April 2016, orang Prancis punya banyak cara nyeleneh untuk mengutarakan pendapat. Antara lain, pembakaran ban-ban bekas, gundukan-gundukan tinja ternak, pembuangan beberapa ton wortel, dan babi-babi yang berkeliaran di pasar swalayan.
Baca Juga
Kenyataannya, sejumlah pihak memandang penegak keamanan Prancis terlalu lembek menghadapi protes warga. “Bagaimana mereka bisa lolos begitu saja?” ujar orang-orang asing ketika menyaksikan protes oleh warga Prancis.
Advertisement
Berikut ini adalah sejumlah protes yang dilakukan dengan cara-cara aneh di Prancis:
Membuang Wine Hingga Lempar Telur
1. Buang Anggur
Para petani yang sedang memprotes turunnya harga makanan meluapkan kekesalan mereka pada 2 truk Spanyol berisi wine dan membuang isi truk ke jalan raya.
Polisi memang datang ke sana, tapi “membiarkan para demonstran bertindak tanpa sesuka mereka,” menurut pernyataan CETM yang mewakili para pengemudi truk.
Pada 2009, para petani membuang susu di jalan-jalan di kota Boulogne-sur-Mer, Prancis utara, pada saat hari protes nasional menanggapi turunnya harga susu.
Para peternak memang kerap melakukan itu. Belakangan, pada tahun yang sama, mereka melakukan lagi di dekat Mont-Saint-Michel, Prancis barat. Protes kala itu berlangsung beberapa hari.
2. Hentikan Operasi Kereta
Pada Juni 2015, para pegawai MyFerryLink, perusahaan feri penumpang dan barang, menghalangi jalur rel Eurostar Channel yang melewati terowongan selat Inggris. Layanan kereta pun terhenti untuk dua arahnya.
Para pekerja menumpuk plastik-plastik terbakar menjadi penghalang. Sejumlah di antaranya merusak beberapa kapal feri sebelum menyerahkannya kepada pihak berwenang Prancis.
3. Bau Tak Sedap
Para November 2014, para petani lagi-lagi protes kepada pemerintah dengan cara menebar 100 ton tinja ternak dan sayur busuk di pusat kota Chartres.
4. Wortel
Para pendukung tembakau di Prancis merusak kamera pengawas kecepatan lalu lintas dan kemudian menebarkan beberapa ton wortel di kantor pusat partai Sosialis tahun lalu setelah pertikaian tentang bungkus polos pada kotak rokok.
5. Telur
Bukan hanya sayuran dan susu yang dibuang-buang. Pada Agustus 2013, peternak unggas Prancis yang sedang marah mengamuk sehingga mereka memusnahkan sekitar 200 ribu butir telur dalam beberapa hari. Sebelumnya mereka meminta pemerintah untuk menaikkan harga telur, namun tidak didengarkan.
Advertisement
'Perang Taksi Hingga Sandera Bos
6. 'Perang' Taksi
Pengemudi taksi juga bisa merusak seperti halnya para peternak. Misalnya protes tahun 2014 ketika para pengemudi taksi meluapkan amarah kepada kendaraan-kendaraan Uber.
7. Bakar Mobil
Di akhir bulan Maret lalu, unjuk rasa di seluruh negeri digelar untuk menanggapi reformasi ketenagakerjaan. Di kota Nantes, Prancis barat, para pelaku protes bahkan mendorong sebuah mobil yang sudah rusak ke dalam tempat sampah yang sudah terbakar. Kejadian serupa terjadi di beberapa kota lain.
8. Ban Mobil
Suatu protes pada Juli tahun lalu di Nantes menggunakan tumpukan ban-ban bekas dan jerami di depan pabrik-pabrik pengolahan, lagi-lagi karena penurunan harga makanan.
Pemerintah Prancis menawarkan paket ekonomi senilai 600 juta euro (Rp 9 triliun) bagi para petani, namun diterima dengan perasaan bercampur aduk. Ada petani yang berhenti protes, ada yang terus melanjutkan.
Walaupun cukup rusuh, suatu jajak pendapat mengungkapkan bahwa 86% warga Prancis masih mendukung para petani dan peternak.
9. Merobek Pakaian
Setelah pihak penerbangan Air France mengumumkan rencana restrukturisasi baru, ratusan pegawai mengejar kepala Hubungan Ketenagakerjaan, Xavier Broseta, dan merobek pakaiannya. Gambar peristiwa ini merebak ke seluruh dunia.
10. Babi Betebaran
Anak-anak babi bertebaran dalam sebuah pasar swalayan di kota Rennes, Prancis barat, pada Februari tahun lalu sebagai bentuk protes serikat peterna menanggapi turunnya harga daging babi.
Para petani anggota FDSEA juga menyita produk daging di sejumlah pasar swalayan di barat Prancis guna memprotes impor daging dari negara lain.
11. Jerami
Ini masih baru. Pada Januari lalu, seorang polisi anti huru-hara tertimpuk tumpukan jerami yang terlempar dari mesin pengolah jerami ketika petugas sedang menjaga pintu masuk Carrefour di kota Le Mans, Prancis barat laut.
Protes kala itu lagi-lagi terkait turunnya harga produk ternak dan daging.
12. Blokade Jalan
Para petani Prancis sepertinya gemar sekali menghalangi jalan, bahkan di musim panas ketika warga Prancis sedang berjalan-jalan untuk plesiran. Pada Juli lalu, protes ini melumpuhkan lalu lintas di mana-mana.
13. Sandera
Yang paling parah adalah penyanderaan atasan selama beberapa hari. Taktik ini sebenarya cukup lazim di Prancis sehingga pemerintah mulai bersikap keras. Misalnya penyanderaan Maurice Petit, direktur sumber daya manusia di Caterpillar pada 2009 lalu.
Tentu saja ketegasan pemerintah tidak disukai oleh serikat-serikat pekerja yang menganggap boleh-boleh saja menculik pimpinan perusahaan dan menyanderanya hingga ia menuruti tuntutan-tuntutan.