Sukses

12-4-1908: Kebakaran Besar Ancam Hanguskan Kilang Minyak Boston

Nyaris setengah kota hancur terbakar dan kencangnya api nyaris membakar kilang minyak yang berada di tengah laut.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 108 tahun yang lalu sebuah kebakaran hebat melanda Chelsea, Massachussetts. Jago merah itu menewaskan 12 orang dan 85 orang hilang--diyakini meninggal. Insiden itu membuat 17.000 kehilangan rumah.

Chelsea pinggiran Boston terletak di semenanjung yang berbatasan dengan Pelabuhan Boston dan Sungai Mystic. Pada tahun itu, merupakan rumah bagi banyak pabrik yang berdekatan dengan pemukiman imigran. Kebanyakan dari mereka Yahudi dari Rusia.

Pada pukul 11.00, 12 April 1908, saat itu sedang merayakan Minggu Palma. Tiba-tiba api berkobar dari Boston Blacking Company, perusahaan pembuat sepatu dan bantalannya.

 



Saat itu angin tengah bertiup kencang, 64-80 kilometer per jam, menghalangi usaha pemadam kebakaran memadamkan api.

Dengan cepat, lidah api itu menjalar ke bangunan terdekatnya. Akibatnya, nyaris setengah kota terbakar.

Penduduk berusaha menyelamatkan barang berharganya. Distrik bisnis hangus terbakar, banyak sekolah dan gereja gosong.

Karena hembusan angin, tak jauh dari pantai, kilang minyak juga tersambar api, seperti dilansir dari History.com

Kilang minyak Standard Oil nyaris terbakar habis. Seluruh warga dan petugas nyaris putus asa memadamkan api. Untungnya, angin berhenti berhembus. Api akhirnya padam.

Butuh US$300.000 untuk memulai rekonstruksi. Kendati demikian, butuh waktu 10 tahun untuk Chelsea berdiri kembali.

Di hari yang sama pada 1961, Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang sukses menorehkan sejarah penjelajahan manusia ke angkasa luar.

2 April tahun 1945 tercatat sebagai tanggal kematian Presiden Amerika Serikat (AS) ke-32 Franklin Delano Roosevelt. Kala itu kesehatannya semakin memburuk dan dilaporkan mengalami pecah pembuluh darah di otak yang berdampak pendarahan otak.

Selain itu pada 12 April 1983, Harold Washington, terpilih sebagai Wali Kota Chicago. Ia adalah keturunan Afrika-Amerika pertama yang pernah memimpin salah satu negara bagian di Amerika Serikat itu.