Liputan6.com, Hortolandia - Sekelompok penantang maut melompat dari jembatan di Brasil dengan harapan bisa pecahkan rekor dunia dalam olahraga ekstrem rope jump, Minggu 10 April 2016 lalu.
Foto-foto sejumlah 149 peserta memperlihatkan mereka terikat tali saat terjun dari ketinggian 98 kaki atau 29.8 meter di Hortolandia, sekitar 68 mil barat laut dari ibukota, Sau Paulo.
Advertisement
Kegiatan bernama rope jumping -- lompat tali -- melibatkan para peserta untuk melompat dari ketinggian yang cukup mengesankan dengan hanya terikat pada seutas tali nilon.
Baca Juga
Aksi ini berbeda dengan bungee jumping, karena tidak menggunakan tali elastis, menyebabkan peserta tidak mental kembali ke udara.
Dilansir Daily Mail, Selasa (12/4/2016), dalam aksi ini para peserta mengayun dari salah satu sisi jembatan ke sisi lainnya, kemudian secara perlahan melambat.
Rope jumping tidak dilakukan asal-asalan. Malahan aksi nekat seperti ini bisa membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama hingga berbulan-bulan lamanya.
Hal ini disebabkan karena kerumitan sistem katrol dan kait yang terlibat, seperti dilaporkan oleh Huffington Post.
Pengamanan menjadi keutamaan dalam aksi 149 peserta, mereka terikat secara aman pada saat melakukan lompatan yang mengerikan itu.
Pendaki asal Amerika bernama Dan Osman merupakan pelopor dari olahraga rope jumping. Osman meninggal dunia pada tahun 1998 di usia 35 tahun, setelah melompat dari puncak Leaning Tower di Taman Nasional Yosemite.
Talinya putus saat melakukan lompatan, mengakibatkan dirinya terjatuh secara mengenaskan, cerita temannya Miles Daisher kepada Outside.
Berikut dokumentasi upaya pemecahan rekor dunia yang belum lama ini digelar di Hortolandia, Brasil:Â