Liputan6.com, Mosul - Selain membinasakan manusia, tak habis-habisnya ISIS menghancurkan bangunan bersejarah dan kuno di negara yang mereka kuasai. Setelah Palmyra yang akhirnya bisa direbut Suriah, kini kelompok teroris itu merusak peninggalan masa lalu di Irak.
Bangunan itu adalah gerbang kuno berusia 2.000 tahun di kota Mosul.
Gerbang Mashqi atau terkenal dengan sebutan Pintu Tuhan, adalah salah satu bangunan yang dilindungi dan merupakan bagian dari kota kuno Assyrian di Niniveh.
Jika merujuk pada Injil, Niniveh dibangun pada Abad ke-7 sebelum Masehi dan merupakan kota terbesar di dunia.
Aksi perusakan itu merupakan kelakuan terbaru kelompok teroris itu. ISIS masih unjuk gigi di Mosul.
Dilansir dari Independent, Rabu (13/4/2016), sumber dari British Institute for the Study of Irak membenarkan aksi vandalisme itu.
Departemen Peninggalan Kuno Baghdad juga membenarkan kerusakan Gerbang Tuhan itu. Selain merusak, ISIS mencopoti bata dari Tembok Niniveh serta menjualnya.
Perusakan Gerbang Mashqi adalah aksi teranyar grup itu merusak bangunan kuno bersejarah.
"Kami akan terus mengikuti perkembangan perusakan ini dari Irak," kata juru bicara Museum British.
"Kami mendengar adanya aksi vandalisme dan perusakan di situs kuno dan terus memonitor situasi sesuai kemampuan kami," tutup pernyataannya.
Ini bukan pertama kalinya situs kuno Mosul dihancurkan. Pada Februari 2015, ISIS rilis video propaganda militan menghancurkan Museum Mosul. Dalam rekaman itu, mereka menghancurkan patung-patung kuno, termasuk patung banteng-bersayap penjaga kota Assyrian yang berasal dari Abad ke-7 sebelum Masehi.
Di waktu yang sama, perpustakaan Mosul juga dihancurkan ISIS. Mereka membakar 100.000 buku dan manuskrip kuno, beberapa di antaranya bahkan dilindungi oleh UNESCO.
Selain artefak, ISIS mengubah laboratorium di University of Mosul sebagai pabrik pembuat bom. Di kampus itu mereka membuat senjata kimia, bom bunuh diri dan tempat latihan bagi anggotanya.