Sukses

Pangeran Eropa Terpesona pada Perempuan dan Islam di Indonesia

Pangeran Alfred mengaku terpesona dengan kehidupan muslim di Tanah Air. Menurutnya Islam di Indonesia sangat unik.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali kedatangan tamu dari salah satu kerajaan termungil di Eropa. Kali ini Tanah Air dikunjungi oleh anggota Kerajaan Liechtenstein, Pangeran Alfred.

Di Jakarta, Pangeran Alfred mengaku terpesona dengan kehidupan muslim di Tanah Air. Menurutnya Islam di Indonesia sangat unik.

Pernyataan ini datang bukan tanpa alasan. Pasalnya, menurut dia, Islam Indonesia menunjukkan sisi yang moderat.

"Indonesia merupakan muslim paling moderat yang ada di dunia," sebut Pangeran Alfred, di kantor Central Dialog of Civilitation (CDCC ) Menteng, Rabu (13/4/2016). K

edatangan anggota kerajaan yang berada di antara Swiss dan Austria itu adalah untuk menghadiri diskusi pluralisme yang diadakan CDCC.

 

Pangeran Alfred mengatakan, kemoderatan itu terbukti dari banyaknya perempuan yang memegang peran penting di Indonesia, termasuk di pemerintahan.

"Sangat menarik bagi dunia untuk melihat perempuan bisa meraih posisi tertinggi di dalam pemerintahan, seperti rektor universitas, walikota," ucap  pangeran yang bergelar HSH Alfred of Liechtenstein

"Ini adalah keuntungan yang besar, untuk ditunjukkan kepada dunia,"paparnya.

Selain bicara soal Islam, Pangeran Alfred juga menyebut dirinya terkesan atas pluralisme yang di Indonesia. Dia berharap dunia bisa mencontoh apa yang ada di Tanah Air.

"Indonesia memainkan peran yang sangat penting secara global, sebagai contoh dalam mengintegrasikan masyarakat, dengan agama dan etnis berbeda, ke dalam masyarakat yang penuh perdamaian," tuturnya.

"Ini adalah hal yang penting bagi dunia, termasuk Eropa dan AS. Karena kita menghadapi situasi yang ada dan Indonesia secara mendasar sudah berpengalaman menghadapinya," pungkas dia.

Kerajaan Liechtenstein, atau The Principality of Liechtenstein adalah negara kecil yang berada di antara Swiss dan Austria di bawah lembah Rhine. 

Terkenal dengan kemakmurannya serta status tax heaven di Eropa. Namun, dalam beberapa tahun terakhir mereka mengubah citra itu menjadi pusat keuangan yang sah.Â