Sukses

204 WNI Selamat dari Gempa Kumamoto Jepang

KBRI Tokyo bergerak cepat mencari apakah ada WNI yang jadi korban gempa Jepang di Prefektur Kumamoto.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Tokyo mengatakan tak ada korban jiwa warga negara Indonesia (WNI), dalam gempa Jepang yang terjadi di Prefektur Kumamoto pada Kamis malam waktu setempat. Lindu tersebut dilaporkan menelan 9 korban jiwa.

Menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang diterima Liputan6.com, KBRI Tokyo bergerak cepat mencari apakah ada WNI yang jadi korban tak lama gempa berakhir. Berbagai upaya pun ditempuh.

"Dalam upaya mencari informasi lebih lanjut atas kemungkinan adanya korban WNI pada gempa tersebut, KBRI Tokyo melakukan kontak dengan tokoh-tokoh masyarakat Indonesia di Kumamoto serta melalui jaringan sosial media WNI," jelas Kemlu melalui keterangan tertulis, Jumat (15/4/2016).

"Hingga siaran pers ini dikeluarkan, dari hasil koordinasi di dapat informasi bahwa sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban gempa dan masyarakat Indonesia dilaporkan dalam keadaan baik," sambung pernyataan pers tersebut.

WNI yang berada di lokasi kejadian diketahui telah mengungsi ke Kumamoto Daigaku (Universitas Kumamoto) dan sebagian lain mengungsi di Masjid Kumamoto.

Meski nihil korban, KBRI memastikan mereka tak lengah. Upaya pencarian informasi soal kemungkinan jatuhnya korban akan terus dilakukan.

"KBRI Tokyo akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, serta jaringan masyarakat Indonesia di Jepang untuk memonitor perkembangan situasi pasca gempa," tutur pihak Kemlu.

Pada 14 April 2016, telah terjadi gempa di Prefektur Kumamoto, Kyushu, Jepang, dengan kekuatan getaran 6,2 SR. Hingga saat ini, pihak otoritas di sana telah mengonfirmasi bahwa 9 orang menjadi korban lindu tersebut dan lebih dari 900 lainnya luka-luka.

Dari data KBRI Tokyo, jumlah WNI yang berada di Prefektur Kumamoto berjumlah 204 orang, dengan perincian 144 orang pekerja dan 60 orang pelajar/mahasiswa.

Video Terkini