Liputan6.com, Jakarta - Pada 18 April 1955, fisikawan Albert Einstein menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Princeton, New Jersey, Amerika Serikat. Pencetus Teori Relativitas itu meninggal dunia pada usia 76 tahun setelah dirawat selama tiga hari karena komplikasi penyakit.
Dalam tahun-tahun terakhir sebelum meninggal, Einstein mengasingkan diri dan menghabiskan waktunya seorang diri di rumahnya, meski ketika itu ia masih tercatat sebagai Guru Besar di Institute for Advanced Study di Princeton University.
Aritkel yang mengisahkan tentang penelitian otak ilmuwan paling tenar menyedot perhatian para pembaca Liputan6.com, kanal Global edisi Senin (18/4/2016).
Advertisement
Sementara itu, dua berita menarik yang tak kala ramai diburu oleh pembaca adalah detik-detik seorang pelatih berhasil menghindarkan muridnya dari cedera serius, dan penelitian Gunung Paektu, yang terletak di perbatasan Korut dan Tiongkok.Â
Top 3 Selengkapnya:
1. Â 18-4-1955: Isi Otak Albert Einstein Terungkap Setelah Meninggal
Â
Presiden Amerika Serikat kala itu, Dwight Eisenhower menyatakan rasa duka citanya atas kepergian ilmuwan paling tenar abad itu. "Tak ada ilmuwan lain yang kontribusinya begitu besar seperti Einstein. Kekuatan, kebijakan dan pengetahuannya sungguh patut diapresiasi," ujar dia, seperti dimuat BBC on This Day.
Setelah meninggal, otak Einstein diambil untuk diteliti oleh tim ilmuwan Kanada. Hasilnya begitu mencengangkan. Tim peneliti menyatakan otak Einstein begitu kuat di bidang matematika dan kapasitas otaknya lebih besar 15% dari kapasitas rata-rata manusia pada umumnya.
Â
2. Detik-detik Menegangkan Pelatih Selamatkan Pesenam dari Petaka
Seorang pelatih senam berhasil selamatkan salah seorang muridnya yang kehilangan pegangan saat melakukan pemanasan belum lama ini.
Jelang awal Women's Artistic Gymnastics Ontario Championships, seorang atlet perempuan sedang melakukan pemanasan pada cabang senang palang bertingkat.
Tapi dalam pertengahan pemanasan, sang atlet yang diduga berusia 11 tahun bernama Caidance kehilangan pegangan, membuatnya melayang ke udara melebihi matras pengaman yang berada di lantai.
Â
3. Bangkitnya Gunung Ini Lebih Mengerikan dari Ancaman Nuklir Korut?
Ada yang lebih mengerikan dari ancaman nuklir Korea Utara: alam. Tim internasional kini sedang meneliti Gunung Paektu, yang terletak di perbatasan Korut dengan Tiongkok.
Erupsi terakhir Paektu terjadi ribuan tahun lalu -- yang terbesar kedua yang tercatat dalam sejarah manusia, setelah letusan Gunung Tambora di Indonesia pada 1815.
Gunung tersebut belakangan menunjukkan tanda-tanda bangkit. Jika itu sampai terjadi, akibatnya bisa katastropik.Â