Sukses

Bola Raksasa Ini Diduga Berasal Peradaban Kuno

Bola raksasa yang ditemukan di hutan Bosnia picu perdebatan. Keberadaannya kini telah dibanding bandingkan dengan bola di Kosta Rika.

Liputan6.com, Zavidovici - Penemuan bola raksasa di hutan Bosnia memicu perdebatan setelah ilmuwan mengklaim benda tersebut kemungkinan berasal dari peradaban kuno seperti yang diklaim sejumlah pihak.

Arkeolog Semir Osmanagich mengatakan, bola raksasa yang menyerupai bola meriam dalam keadaan menonjol dari timbunan tanah memiliki diameter 2,1 hingga 3 meter.

"Melihat dari warnanya bola itu kemungkinan bola itu terbuat dari sejenis besi, dan kemungkinan memiliki berat lebih dari 30 ton," kata Osmanagich.

Bola raksasa menyerupai bola meriam dalam keadaan menonjol dari timbunan tanah memiliki diameter 2.1 hingga 3 meter. (news.discovery.com)

Osmanagich, sosok kontroversial dalam komunitas arkeolog mengatakan bola itu merupakan salah satu dari sekian banyak bola yang ditemukan, dan keberadaannya mungkin masih lebih banyak.

Sementara Osmanagich menduga penemuan itu berasal dari peradaban kuno dan terbesar di Eropa, namun ilmuwan lainnya tidak sepakat dengan klaimnya itu.

Dikutip dari FoxNews.com, Selasa (18/4/2016), ilmuwan lainnya mengatakan bola raksasa adalah fenomena alam yang terbentuk secara alami.

Penemuan di Bosnia kini tengah dibanding-bandingkan dengan bola raksasa yang berada di empat lokasi di Kosta Rika yang pernah diajukan kepada UNESCO sebagai salah satu warisan dunia pada tahun 2014.

Bola raksasa di Kosta Rika berdiameter dua hingga delapan kaki. Sementara itu, UNESCO mengatakan pembuatan dan kegunaannya hingga kini masih menjadi misteri.

Bola raksasa di Kosta Rika. (donquijote.org)

John Hoopes kepala departemen antropologi di Universitas Kansas dan seorang ahli tentang bola raksasa Kosta Rika kepada FoxNews.com melalui email mengungkapkan, "Melihat dari sejumlah foto, menurutku bola raksasa di Bosnia sepertinya adalah fenomena alam yang terjadi secara alami."

"Sementara itu jika dibandingkan, bola raksasa di Kosta Rika sudah memiliki bukti-bukti dibuat oleh manusia, hanya saja kegunaannya hingga kini masih belum diketahui."

Video Terkini