Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Prefektur Wakayama yang terletak di wilayah Kansai, Jepang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Indonesia.
Gubernur Wakayama, Yoshinobu Nisaka melakukan kunjungan ke Tanah Air pada tanggal 16 hingga 20 April 2016.
Baca Juga
Tujuan utama kedatangannya ke Indonesia adalah untuk memperluas kerja sama bidang perekonomian dan mempromosikan Prefektur Wakayama dengan menyelenggarakan kegiatan promosi dan seminar di Indonesia.
Advertisement
“Sebelumnya kami belum pernah bekerja sama di tingkat nasional dengan lembaga pemerintah di Indonesia, jadi ini adalah yang pertama,” kata Gubernur Nisaka dalam ajang ‘Wakayama Promotion Event’ yang digelar di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Baca Juga
Ia menambahkan, kerja sama di tingkat pemerintah daerah memang sudah beberapa kali terjalin namun dinilai kurang optimal.
Karena itu ia bersikeras untuk memulai kerjasama di tingkat nasional yaitu dengan Direktur Jenderal Bidang Pengembangan Ekspor Nasional dari Kementerian Perdagangan RI.
Dengan terjalinnya hubungan berskala nasional, Gubernur Nisaka berharap dampak positif dari hubungan antar Indonesia dan Wakayama di Jepang dapat dirasakan oleh masyarakat di wilayah yang cakupannya lebih luas.
Ia pun menceritakan alasan di balik terpilihnya Indonesia dibandingkan negara lain sebagai target utama penjalinan kerjasama terutama di bidang industri.
“Kalau kita lihat Indonesia pasarnya sangat besar dan menjanjikan. Negara ini mempunyai generasi muda yang masih gigih dan mampu untuk membantu mendongkrak perekonomian negaranya,” kata dia.
Kemajuan ekonomi Indonesia dan juga kekayaan sumber daya alam dan manusia yang menjanjikan menurutnya adalah pemicu utama yang membuat pemerintah Prefektur Wakayama berkeinginan kuat untuk meningkatkan kerjasama.
Gubernur Nisaka datang ke Indonesia didampingi oleh sejumlah pelaku usaha dari Prefektur Wakayama. Beberapa pelaku usaha atau perusahaan sudah mulai menjalin hubungan dengan Indonesia.
“Dari dulu saya berkeinginan untuk datang ke Indonesia tetapi agenda saya sebagai Gubernur sangat padat jadi saya kerap kali diwakili oleh staf saya untuk melakukan pendekatan dengan Indonesia,” jelasnya.
Ia kemudian menerangkan bahwa sudah ada sekitar 1.100 delegasi dari Prefektur Wakayama yang berkunjung ke Indonesia sejak November 2015 lalu. Kerjasama pun berjalan lancar sejauh ini di bidang teknologi seperti kerjasama antar perusahaan Wakayama dan Indonesia untuk menemukan teknik pengambilan senyawa organoseng dari limbah produk untuk dijadikan bahan kimia baru.
Selain itu, Gubernur Nisaka juga mengungkapkan, industri komponen dan juga percetakan untuk barang-barang industri otomotif menjadi salah satu sektor di mana kerjasama terjalin antar perusahaan.
“Para pelaku usaha yang datang bersama saya sangat berminat untuk bekerja sama dengan pihak Indonesia. Mereka yang masih Jepang pun menunjukkan ketertarikan yang sama besarnya bahkan yang tidak sempat datang bersama saya dalam kunjungan ini,” kata Gubernur Nisaka.
“Ada juga perusahan dari Wakayama yang sudah berinvestasi di Indonesia dengan membudidayakan bunga dan hasilnya diekspor ke [Jepang](2487283/ ""),” ia menambahkan.
Meski para pelaku usaha di Prefektur Wakayama rata-rata adalah pebisnis skala kecil namun mereka justru pihak yang mempunyai teknologi unik untuk membantu Indonesia lebih maju dalam pembangunannya.
Sumber Air Panas
Selain presentasi yang dilakukan oleh Gubernur Nisaka, rangkaian acara juga meliputi seminar Pariwisata Wakayama dan seminar Industri di Prefektur Wakayama.
Untuk segi pariwisata, Gubernur Nisaka mengandalkan onsen atau sumber air panas yang jumlahnya cukup banyak di Wakayama.
“Memang banyak onsen di Jepang, warga kami sangat mengistimewakan bibit air yang melimpah,” terangnya.
Onsen katanya bisa ditemukan di mana saja termasuk sungai, gua, di pesisir laut dan jenisnya beragam. Orang Jepang, menurutnya, berusaha menggunakan air dengan sebaik mungkin dan menjadikan suatu hal yang berguna seperti sumber untuk pemandian air panas.
“Volume air yang negara kami tampung cukup banyak apalagi dengan sering terjadinya gempa dan tsunami di mana air dari laut mengalir masuk ke wilayah-wilayah Jepang,” Gubernur Nisaka lanjut menjelaskan.