Liputan6.com, Arcachon - Herkules atau Herakles adalah manusia setengah dewa yang paling populer dalam mitologi Yunani, juga Romawi.
Herkules juga menjadi simbol maskulinitas dan kejantanan. Menurut legenda, ia menikah empat kali, memiliki sejumlah kekasih -- pria dan wanita, dan konon pernah bercinta dengan 50 perempuan dalam semalam.
Baca Juga
Para perempuan tersebut adalah 50 putri Thespius, Raja Thespiae, yang berutang budi pada Herkules karena keberhasilannya membunuh Singa Kitheron.
Advertisement
Pesona Herkules ternyata bertahan hingga saat ini.
Sebuah kota di barat daya Prancis baru-baru ini kewalahan menghadapi kelakuan orang-orang yang menjadikan patung Herkules sebagai sasaran keisengan.
Baca Juga
Dikutip dari The Local pada Rabu (20/4/2016), patung tersebut terletak di taman Kota Arcachon.
Sejumlah orang iseng kerap mencuri bagian kelamin pada patung Herkules setinggi 3 meter yang didirikan di Parc Mauresque pada 1948.
Maling-maling itu belum tertangkap. Namun, mereka berkali-kali memotong bagian kelamin tersebut. Seorang pencuri bahkan menancapkan sebatang besi sebagai penggantinya.
“Saya tidak ingin seorang pun --bahkan musuh bebuyutan saya -- untuk mengalami apa yang terjadi pada patung itu,” kata wali kota Yves Foulon, seperti dikutip harian Sud Ouest.
Pihak berwenang pun memutar otak untuk menghentikan pencurian tersebut. Kini, mereka punya solusinya, yakni dengan menggunakan 'alat vital' prostetik yang dapat dipasang ke patung itu hanya ketika ada acara-acara khusus.
“Mengingat betapa rentannya bagian itu, kami memutuskan untuk menggunakan prostetik yang bisa dicopot dan dapat dipasangkan ke patung itu,” kata wakil wali kota, Martine Phelippot.
“Inilah jalan keluar terbaik. Kalau tidak begitu, kita terus-terusan mencari-cari bagian anatomi Herakles (Hercules).”
Selain terkait pencurian tersebut, patung Herkules itu sudah lama jadi kontroversi. Awalnya, sang pematung, Claude Bouscau dua kali dipaksa untuk memperpendek bagian kelamin arca itu karena dianggap “terlalu besar” oleh sejumlah perempuan pada tahun 1940-an.
Ada kulit singa berbulu menutupi punggung patung Herkules tersebut. Itu menjadi metafora perlawanan Prancis terhadap pendudukan Nazi. Mirip singa yang dikalahkan sang 'manusia setengah dewa'.