Liputan6.com, Jakarta - Lawatan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Eropa terus berlanjut. Usai Jerman dan Inggris rombongan kepresidenan akan bergerak ke Belanda.
Di negara yang punya sejarah erat dengan Indonesia ini, Jokowi akan dihadapkan jadwal padat. Termasuk bertemu Kepala Negara dan Pemerintahan Belanda.
Baca Juga
"Ya nantinya akan bertemu dengan Perdana Menteri (Mark) Rutte dan Raja kami (Willem-Alexander)," ucap Wakil Duta Besar Belanda, Ferdinand Lahnstein di Eramus Huis Kuningan Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, ada satu isu penting yang akan dibicarakan pemerintahnya dengan Jokowi. Hal itu adalah soal peningkatan hubungan ekonomi.
Bukan tanpa alasan Belanda mengangkat bahasan ini. Menurutnya, peningkatan ekonomi merupakan prioritas kerja dari Pemerintahan Belanda.
"Agenda utama pemerintah kami adalah ekonomi, ekonomi dan ekonomi," jelas dia.
Lahnstein menambahkan, peningkatan hubungan ekonomi lewat lawatan kenegaraan Jokowi tidak cuma dilakukan antar pemerintah. Tetapi difokuskan pula di sektor swasta.
"Jadi juga akan lebih pada kerjasama bisnis antara perusahaan Belanda dan Indonesia," sebutnya.
Selain meningkatkan hubungan ekonomi. Lawatan Jokowi juga dipakai membahas kerjasama di sektor lain. Di antaranya di sektor pendidikan, maritim dan agrobisnis.
Lahnstein melanjutkan, lawatan kenegaraan Presiden Jokowi ke Negeri Tulip akan segera dibalas pemerintahannya. Rencananya, PM Rutte menginjakan kakinya di Jakarta pada akhir tahun ini.
"Dijadwalkan mungkin bulan November, Insya Allah," tutup dia.
Jokowi dijadwalkan akan melakukan lawatan ke Negeri Kincir Angin pada 22 April. Kunjungan tersebut akan menjadikan mantan Wali Kota Solo ini Kepala Negara Indonesia pertama yang berkunjung sekitar 17 tahun silam.
"Ini adalah lawatan pertama setelah 17 tahun lalu," ucap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, 11 April 2016.
Terakhir, presiden RI yang melakukan lawatan ke Belanda adalah Presiden ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur.