Sukses

ABK Henry yang Tertembak Kelompok Abu Sayyaf Dirawat di Malaysia

Horor penyanderaan dari kelompok yang diduga jaringan Abu Sayyaf pada 6 awak Kapal Henry telah usai. Lima di antaranya tiba di Tarakan.

Liputan6.com, Tarakan - Lima dari enam warga negara Indonesia (WNI) kru kapal TB Henry dari Cebu yang sempat menyelamatkan diri saat dibajak kelompok diduga teroris Abu Sayyaf sudah tiba di Tarakan, Kalimantan Utara pada Sabtu pagi.

Pantauan Liputan6.com, Sabtu (23/4/2016), kapal TB Henry dikawal KRI Ahmad Yani dan Mandau dari perbatasan perairan Malaysia menuju Tarakan. Lalu merapat ke Demaga pelabuhan Lantamal Mamburungan.

"Semua kru dalam keadaan sehat. Lima orang ini yang diamankan di Malaysia," kata Danlantamal XIII Tarakan, Laksamana TNI Wahyudi H Deiono.

Kelima ABK itu tak mampu menyembunyikan kebahagiannya dapat menginjakkan kaki di Tanah Air dengan selamat. Setelah melewati horor penyanderaan dari kelompok yang diduga jaringan Abu Sayyaf.

Sebenarnya ada 6 ABK kapal yang selamat dari pembajakan tersebut. Namun seorang di antaranya masih berada di Malaysia karena menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Tawau akibat tertembak.

Korban dengan luka tembak diketahui atas nama Lambas Simanungkalit, awak kapal bagian mesin.

Setelah tiba di Tarakan, kelima ABK menjalani pemeriksaan kesehatan dan dokumen penting lain oleh dokter kesehatan TNI AL dan pihak Imigrasi. Mereka lalu akan diserahkan ke perusahaan kapal yang mempekerjakan, PT Global Trans Energi Internasional.

"Yang Jelas nanti mereka akan bertemu dengan keluarganya dulu. Nanti akan ada kebijakan dari perusahaan. Yang penting mereka kembali ke keluarganya," ucap Suharjono, Manager Operasional PT Global Trans Energi.

Kapal Henry kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Sadau. Seorang awak, Yohannes Serang yang merupakan warga Tarakan kembali ke keluarganya.

Pada 15 April, perompak yang dipercaya masih memiliki hubungan dengan militan Abu Sayyaf melakukan aksi penculikan. Ada 4 WNI ABK diculik dan disandera.

Keempat WNI adalah bagian dari 10 kru yang membawa kapal pengangkut TB Henry dari Cebu, Filipina ke Tarakan, Kalimantan Utara sehabis mengedrop muatan 8.000 ton batu bara.

Para penculik tidak mengambil kapal, namun salah satu kru tertembak di dada setelah bersikeras kabur. ABK itu terluka dan sisa lima kru berhasil lolos dan ditolong oleh polisi Malaysia.