Liputan6.com, Jakarta - Macan putih adalah salah satu hewan yang sangat langka. Hewan ini bermata biru dengan bulu putih polos yang kadang memiliki sedikit corak loreng.
Hanya 1 dari 1.000 macan liar lahir dengan kondisi leucism, sebuah kondisi kekurangan pigmen pada bulu mereka. Kondisi ini menyebabkan bulu mereka putih dengan loreng hitam serta memiliki mata biru.
Belakangan, sebuah badan perlindungan satwa langka mencium 'bau busuk' di balik keindahan makhluk itu.
Advertisement
Â
Baca Juga
Saking jarangnya kucing besar berwarna putih itu di alam liar, kebun binatang dan sirkus melakukan kawin silang untuk menghasilkan macan putih. Namun, banyak di antara hewan-hewan itu terlahir cacat bahkan kelainan bentuk. Hal itu dilaporkan oleh lembaga nirlaba Big Cat.
Kondisi itu berhubungan dengan masalah kesehatan si macan. Lalu diperburuk dengan adanya program kawin silang.
Kebanyakan dari hewan kawin silang yang lahir di penangkaran memiliki masalah dengan imunitas dan mata juling. Bahkan beberapa di antaranya lahir dengan cacat otak, sumbing, mata menonjol keluar, dan kelainan bentuk wajah lainnya.
Bahkan macan putih hasil kawin silang yang sehat pun tak bisa dilepas ke alam liar. Hal itu disebabkan oleh bulu warna putih yang tak memungkinkan mereka untuk berburu tanpa ketahuan.
Inilah yang terjadi pada Kenny. Ia satu macan putih korban kawin silang. Ia ditemukan saat usia 3 tahun di tempat kawin silang ilegal di Arkansas, Amerika Serikat, pada 2000.
Kenny lahir dengan moncong pendek, muka bulat, gigi tonggos dan jarang-jarang. Ia disimpan dalam gudang kotor karena tak cukup cantik untuk dijual. Tampangnya yang lebih mirip anjing itu membuatnya menjadi macan putih paling jelek sedunia.
Tim dari Turpentine Creek Wildlife Refuge juga menyelamatkan macan Bengali bernama Willie yang bermata oranye. Dipercaya ia adalah saudara Kenny.
Kedua hewan malang itu mengalami kelainan bentuk akibat dari kawin silang yang terjadi dalam beberapa generasi.
"Mereka bukan spesies macan, mereka tidak berbahaya. Mereka tidak perlu diselamatkan bahkan mereka tidak perlu ada. Ia macan terjelek sedunia," kata Susan Bass, wakil juru bicara Big Cat Rescue, seperti dilansir dari Daily Mail.
"Pihak breeder atau yang melakukan kawin silang serta pemilik makhluk itu menipu masyarakat dengan mengatakan mereka perlu dilindungi dan cari keuntungan dengan menarik duit bagi siapapun yang mau melihatnya," ujarnya lagi.
Macan putih lainnya, bernama Zabu, memiliki muka dengan senyum yang permanen setelah ia terlahir sumbing.
"Untuk mendapatkan satu hewan yang sempurna, macan putih yang cantik adalah 1 banding 20," ucap Bass.
"Lalu bagaimana sisa 29 lainnya? Suntik mati...dibuang... tak ada yang tahu," katanya.
Untuk Kenny, ia cukup beruntung untuk bisa hidup lama di penampungan sampai ia mati di usia 10 tahun karena melanoma atau kanker kulit.
Tidak jelas apakah sebab kematiannya akibat dari kawin silang.
"Semua cinta Kenny. Kucing jantan itu punya pribadi yang hebat. Ia dicintai oleh semua penjaga dan staf," ujar Susan.
Macan putih yang masih hidup saat ini mayoritas adalah hasil kawin silang dari kebun binatang seluruh dunia. Mereka umumnya campuran macan Bengali dan Siberia.
Karena kasus ini dianggap melanggar hak asasi binatang, American Zoological Association (AZA) melarang praktik kawin silang sejak 2011.
Mereka juga melarang menampilkan hewan-hewan hasil kawin silang di kebun binatang semenjak 1983.
"Ini bukan kegiatan kebun binatang memamerkan hewan berkepala dua dan macan putih," kata William Conway selaku Direktur Kebun Binatang Bronx, New York.