Liputan6.com, Washington - Pejabat intelijen Amerika Serikat, James Clapper, mengatakan pada Senin 25 April bahwa ISIS telah memperluas pengaruhnya dan mempunyai jaringan rahasia di Inggris, Jerman, dan Italia.
Clapper juga menyatakan, adanya jaringan rahasia milik kelompok teroris itu di negara-negara tersebut akan memicu adanya serangan bom seperti yang terjadi bulan Maret 2016 lalu di bandara Zuventhem, Brussel, Belgia.
"Kami masih berusaha menebak rencana ISIS di Inggris, Jerman, dan Italia," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari CNN, Selasa (26/4/2016), Matthew Levitt, mantan wakil sekretaris intelijen dan analisis Kementerian Keuangan menegaskan, penyusunan rencana terkait penangkapan anggota jaringan itu harus dimatangkan guna membasmi teroris yang kini merajalela di Inggris dan Jerman.
Presiden Barack Obama yang pada saat itu tengah mengakhiri kunjungan luar negeri ke Benua Biru, akhirnya berkomentar dan meminta Eropa untuk memberikan kontribusi yang lebih dalam memerangi ISIS.
Dalam sebuah pidato di Hanover, Jerman, Obama mengimbau Eropa untuk mengerahkan semua pasukan militer dan kekuatan yang dimiliki untuk memerangi para teroris kejam itu.
"ISIS adalah ancaman terbesar. Kita harus mengerahkan seluruh kekuatan yang dipunyai untuk mencegah adanya korban tak bersalah," katanya.
Dalam pidato tersebut, orang nomor satu di AS itu juga mengakui hasil kerja sama negara-negara Eropa dalam kampanye kontra-ISIS.
"Negara Eropa, termasuk NATO, masih bisa melakukan lebih dari itu," kata sang Presiden.
Jerman juga mengirimkan bantuan pelatih dan asisten keuangan kepada pihak militan lokal untuk memerangi ISIS. Namun bantuan tersebut tidak termasuk ke dalam perjanjian bahwa bala bantuan yang dikirimnya akan ikut berperang melawan ISIS di Iran dan Suriah.
Obama menegaskan, harus ada kerja sama antar-sekutu seperti membagi informasi dan intelijen berkaitan dengan negara-negara Eropa dan antara Inggris dan Eropa. Ini dilakukan untuk membatasi langkah para teroris agar mereka tidak melewati batas dan bebas membunuh orang tak bersalah.
Clapper juga mengatakan bahwa ISIS mengambil keuntungan dari krisis migrasi yang sedang melanda Eropa. "Aku yakin mereka (Eropa) menyadari hal itu," katanya.
Pada sebuah pertemuan, Obama memuji Kanselir Jerman Angela Merkel atas tindakan mulia yang diambilnya. Tindakan Merkel yang menerima kembali para pengungsi dari Iran dan Suriah memang menuai banyak kecaman dari berbagai pihak.
Namun, Obama melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang harus dilakukan.
"Kita harus menolong mereka yang sedang butuh pertolongan, jangan membalikkan punggung," kata Obama.
Frank Cilluffo, direktur Universitas George Washington mengatakan, krisis sedang melanda negara-negara Eropa. Kekhawatiran adanya mata-mata yang diseludupkan di antara para pengungsi, menjadi krisis terbesar yang harus dihadapi.
"Tidak mengejutkan jika mereka mengirimkan mata-mata di antara para pengungsi tersebut," kata dia.