Liputan6.com, Beijing - Seorang pria di Tiongkok yang diduga diberikan bakpao yang salah oleh pedagang kaki lima melampiaskan amarahnya dengan cara yang tak pantas di muka umum. Insiden tersebut terjadi di jalanan Beijing belum lama ini.
Semua berawal ketika kedua pria sedang berdebat saat menghampiri pedagang kaki lima. Menurut saksi mata di lokasi mereka murka karena diberikan isi bakpao yang salah.
Baca Juga
Advertisement
Pria yang mengenakan kaos hitam itu konon geram karena diberikan bakpao dengan isi yang salah, kemudian berusaha meminta kompensasi kepada pedagang.
Karena tidak bersalah, pedagang bermarga Wang itu tidak mau memberikan ganti rugi. Ujung-ujungnya kedua pelaku melampiaskan amarahnya terhadap roti-roti kukus itu.
Mereka menjatuhkan wadah berisikan bakpao, kemudian salah seorang pria menginjak barang dagangan satu per satu sambil memaki pedagang wanita yang malang itu.Â
Tapi laporan itu disangkal oleh sang pedagang yang mengatakan, perusakan dilakukan karena kedua pria berada di bawah pengaruh minuman alkohol.
Baca Juga
Sementara melakukan perusakan, pria lainnya hanya memperhatikan temannya menginjak-injak bakpao. Dan Wang hanya bisa pasrah dan berusaha menyelamatkan barang dagangan yang masih utuh.
Menurut laporan, pelaku perusakan sudah bersepakat untuk memberikan ganti rugi kepada pedagang bakpao. Tapi peristiwa yang tersebar di media sosial tidak memuaskan netizen.
Setelah rekaman kejadian itu merebak di jejaring sosial Tiongkok, Weibo, para pengguna internet mengecam tindakan pelaku dan meminta polisi untuk segera melakukan penahanan.
Setelah Wang mengetahui insiden yang dialaminya masuk dalam berita di TV kesokan harinya, ia hanya bisa menangis terisak-isak.
"Ketika aku melihat berita di TV pagi ini, reaksiku hanya menangis," katanya kepada Beijing Youth Daily.
"Aku sangat kecewa peristiwa ini terjadi bukan karena salah rasa bakpao. Aku telah melakukan usaha ini selama bertahun-tahun, aku tidak pernah mendapati pelanggan marah terhadap diriku hingga melakukan perusakan seperti itu."
Kepolisian Chaoyang yang menjadi lokasi kejadian membenarkan insiden tersebut, namun tidak diketahui apakah para petugas akan menanggapinya dengan proses hukum.