Liputan6.com, Baltimore - Seorang pemuda berkostum hewan dan menggunakan masker bedah yang masuk ke stasiun TV Baltimore menggegerkan wilayah tersebut pada Kamis 28 April 2016 waktu setempat. Sebab ia mengaku memiliki bom. Penembakan pun terjadi demi mencegah korban jiwa.
Pria itu ditembak dan terluka. Benda diduga bahan peledak itu terdiri dari cokelat terbungkus kertas aluminium dan diselotip ke benda seperti rompi penyelamat.
"Laki-laki berkulit putih berusia 25 tahun itu dalam kondisi serius tapi stabil di rumah sakit, dan diperkirakan bisa bertahan hidup," kata juru bicara Departemen Kepolisian Baltimore, T.J. Smith seperti dikutip dari Baltimore Sun, Jumat (29/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Smith mengatakan, pria itu berasal dari dekat Howard County, namun identitasnya belum dipublikasikan sampai tuduhan terhadap dirinya dikeluarkan.
Adegan itu bermula pada Kamis sore, ketika si pria dengan gerak-gerik mencurigakan berjalan ke lobi stasiun tv afiliasi Fox, WBFF di Baltimore, TV Hill. Laki-laki yang digambarkan Smith mengenakan setelan panda dan karyawan menyebutnya memakai kostum landak, memberikan USB ke penjaga keamanan dan mengatakan bahwa dia ingin stasiun televisi itu menyiarkan isinya.
Namun Smith mengatakan petugas belum mengetahui apa isi USB tersebut.
"Penjaga keamanan mengaktifkan alarm di bawah mejanya, dan stasiun televisi itu segera dievakuasi," kata General Manager WBFF, Bill Fanshawe.
Polisi mengatakan pria itu melindungi diri dengan masuk ke dalam stasiun televisi tersebut.
"Dia mengatakan memiliki bom dan memiliki pesan untuk didengarkan," ucap seorang penjaga keamanan kepada CBS Baltimore.
Polisi, pemadam kebakaran, polisi anti-huru hara, penjinak bom dan tim SWATÂ kemudian berkumpul di tempat kejadian. Satu unit mobil yang terparkir di stasiun itu dilahap api, kemungkinan milik si pria berkostum binatang itu.
Ketika polisi mencoba untuk berbicara dengan pria itu di lobi, dia berjalan keluar dari gedung dan ke arah jalanan, dan menolak mematuhi berbagai perintah dari petugas bersenjata untuk menunjukkan tangannya.
Polisi menembaknya lebih dari sekali, kata Smith, kemudian mengirim robot pendeteksi bom di mana mereka berkomunikasi dari jarak jauh saat ia berbaring di tanah.
"Pria itu akhirnya membuka perangkat mencurigakan tersebut. Lalu si robot mengangkatnya dan membawanya, sementara polisi dan paramedis bergegas ke arahnya dan membawanya ke ambulans," kata Smith.
"Bom palsu itu juga berisi motherboard dari alat pemadam kebakaran dan kawat di lengan pria yang terlihat seperti detonator. Tidak ada yang terluka. Petugas kemudian menyisir stasiun televisi tersebut untuk memastikan tersangka tak meninggalkan sesuatu yang berbahaya," papar Smith.
Komisaris Polisi setempat, Kevin Davis menyebut perilaku manusia itu aneh dan berbahaya. "Ini adalah peristiwa yang sangat, sangat tidak biasa," kata Davis.