Sukses

Dituduh Memperkosa Remaja 13 Tahun, Donald Trump Membantah

Donald Trump dan seorang rekan miliardernya, Jeffrey Epstein, dituntut oleh wanita yang mengklaim telah dijadikan budak seks

Liputan6.com, Sacramento - Donald Trump dan seorang rekan miliardernya, Jeffrey Epstein, telah dituntut US$100 juta atau sekitar Rp 1,316 triliun oleh wanita yang mengklaim telah dijadikan budak seks oleh mereka ketika ia masih remaja.

Wanita yang mengaku bernama Katie Johnson itu, mengajukan gugatan ke pengadilan California dengan tuduhan 'pelecehan seksual di bawah ancaman bahaya' dan 'konspirasi untuk menyangkal hak-hak sipil'.

Johnson mengaku telah dipaksa oleh Trump dan Epstein untuk terlibat dalam berbagai tindakan seks menyimpang dan bejat. Wanita yang mengklaim telah dijadikan budak seks dari Juni sampai September 1994 tersebut, diancam dengan melakukan kekerasan fisik kepadanya dan keluarga.

Dalam kertas hukum, Johnson mengaku tertarik dengan iming- iming uang dan karier modeling jika menghadiri serangkaian pesta seks di bawah umur yang digelar di kediaman Epstein di New York City yang dihadiri oleh Trump.

Dikutip dari The Sun, Jumat (29/4/2016), ia menuduh telah diperkosa secara brutal dan kejam beberapa kali selama 4 bulan dan dipaksa melakukan tindakan seks untuk kedua laki-laki itu.

Dalam gugatan hukum tersebut, Johnson mengklaim memiliki saksi yang dulunya bekerja untuk Epstein.

Di sana tertulis, "Tiffany Doe secara fisik hadir di masing- masing empat pelecehan seksual yang dilakukan oleh tergugat Trump atas penggugat Johnson, karena itu tugasnya untuk menyaksikan semua pertunjukan seksual dari tergugat Epstein dalam pesta-pesta seks di bawah umur dan kemudian mengungkapkan semua detail mesum kepada tergugat Epstein.

Namun calon kandidat Presiden AS, Donald Trump, membantah tuduhan yang dilayangkan oleh Katie Johnson.

"Tuduhan tersebut tak hanya salah, namun sangat menjijikkan dan jelas dibingkai untuk menyedot perhatian media, atau mungkin, berlatar belakang politik," ujar Trump.

"Tak ada kebenaran sama sekali dalam tuduhan tersebut. Titik."

Mantan penasihat Trump, Roger Stone, juga membela miliarder tersebut. "Gugatan ini terdengar konyol, polos dan sederhana," ujarnya.