Sukses

Badai Besar Hantam Melbourne, 25.000 Rumah Kehilangan Listrik

Departemen Layanan Darurat Negara untuk wilayah setempat menerima ratusan panggilan telepon dari warga di daerah dengan dampak terparah.

Liputan6.com, Melbourne- Badai besar telah menghantam sebagian besar wilayah Ibukota negara bagian Victoria di Australia, Melbourne dini hari Minggu, (1/5/2016). Hembusan angin dikabarkan sangat kencang dengan kecepatan tercatat hingga 107 km/jam di daerah-daerah tertentu. Suara petir yang menggelegar turut menyertai hembusan angin yang menggegerkan kota Melbourne di Australia pagi tadi.

“Dampak terburuk paling terasa di tiga area ini: Narre Warren, Lilydale dan Emerald,” demikian informasi dari jurubicara untuk State Emergency Service (SES)atau Departemen Layanan Darurat Negara wilayah setempat, dikutip dari The Age (1/5/2016).

Ia melanjutkan pihaknya menerima setidaknya 600 panggilan telepon dari warga yang berdomisili di sejumlah area dengan dampak terparah. 

“Panggilan untuk bantuan darurat paling banyak datang dari daerah Narre Warren,” juru bicara SES menambahkan.

Badai dahsyat juga dikabarkan telah membuat listrik di hampir seluruh negara bagian tersebut padam. Perusahaan listrik terbesar di Australia, Powercor melaporkan bahwa setidaknya 4.000 rumah kini kehilangan tenaga listrik. Untuk perusahaan AusNet Services, pihaknya mendata sekitar 25.000 rumah hingga kini listriknya padam.

Pihak Ausnet Services mengatakan bahwa pihaknya telah meminta maaf kepada pelanggannya atas ketidaknyamanan yang mereka harus alami dan menjelaskan bahwa hal tersebut dipicu oleh bencana alam bukanlah kesalahan internal perusahaan mereka.

“Kami bekerja sepanjang hari mencoba mencari solusi untuk menyalakan listrik kembali,” katanya.

Pelanggan Ausnet Services terus dikabari terkait perkembangan kondisi listrik rumah mereka lewat SMS.

Aktivitas Terganggu

 

Kepala  SES, Gerry Sheridan juga berkata sejumlah bangunan dan fasilitas umum di area sekitar Narre Warren seperti, Monash, Clayton, Mount Waverley dan Chadstone mengalami kerusakan akibat dari pohon-pohon yang tumbang.

“Badai tersebut bergerak dengan cepat melintasi area-area yang banyak penduduknya ini,” katanya kepada ABC News.

Walaupun badai tidak secara fatal melumpuhkan aktivitas ekonomi kota tersebut karena terjadi di hari minggu dimana tidak terlalu sibuk, namun dampaknya akan tetap menghambat aktivitas tersebut di hari Senin esok. Ini dikarenakan dua area seperti Monash Clayton dan Mount Waverley adalah tempat dimana universitas berada dan tempat para murid tinggal. Fasilitas umum yang rusak akan mempersulit mereka untuk pergi ke kampus.

Terlebih, area Chadstone merupakan daerah pusat perbelanjaan dan biasanya warga setempat pergi bersama keluarga untuk menghabiskan waktu bersama di hari Minggu. Badai tersebut tentunya akan menghambat aktivitas kebiasaan warga setempat dan juga memberikan sedikit dampak negatif untuk pergerakan ekonomi daerah setempat.