Liputan6.com, Jakarta - Setelah rampung menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, 10 WNI ABK korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf diserahkan ke kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) oleh Wakil Kepala RSPAD, Kol. CKM. Dr. Bambang Dwi HS, mewakili TNI kepada Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu Muhamad Iqbal sebelum menuju kantor Kemlu.
10 WNI yang bebas dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf kemudian disambut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Baca Juga
Baca Juga
Setelah pemeriksaan pada siang ini, Kemlu mewakili pemerintah Indonesia menyerahkan 10 ABK tersebut kepada pihak keluarga.
Advertisement
"Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah sabar memberi ruang bagi pemerintah untuk melakukan yang terbaik untuk upaya proses pembebasan itu," kata Menlu Retno Marsudi, Senin (2/5/2016).
"Saya melakukan komunikasi dengan wakil perusahaan pada pagi hari, untuk memastikan semua hak akan dipenuhi. Perusahaan telah memastikan komunikasi untuk memenuhi hak ABK," tambah Menlu Retno.
Menurut Retno, upaya pembebasan ini melalui proses sangat panjang. "Situasi di lapangan sangat dinamis, komplikasi sangat tinggi," imbuhnya.
10 ABK Kapal Brahma 12 korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Ahad 1 Mei pukul 23.23 WIB.
Pantauan Liputan6.com, 10 ABK tersebut menaiki pesawat jenis Jet berlogo VN dan langsung di sambut oleh Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, Menteri Sekertaris Negara Pratikno, Menlu Retno Marsudi.
Sepuluh korban penyanderaan kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina Selatan kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat. Lalu siang harinya di antara ke kantor Kemlu untuk diserahterimakan kepada pihak keluarga.